- Setelah berbicara, berikan jeda dan beri kesempatan kepada orang lain untuk merespons.
- Tanyakan kepada mereka, "Bagaimana menurutmu?" atau "Kamu pernah mengalami hal seperti ini juga?"
- Jika Anda merasa berbicara terlalu banyak, pause sejenak untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan lawan bicara.
5. Jangan Mengabaikan Isyarat Non-Verbal
Tidak semua komunikasi datang dari kata-kata. Isyarat non-verbal, seperti ekspresi wajah, gestur tangan, dan bahasa tubuh, juga memainkan peran penting dalam bagaimana seseorang merasakan percakapan. Lawan bicara yang egois mungkin tidak sadar bahwa mereka mengabaikan atau bahkan memblokir sinyal non-verbal dari orang lain.
Untuk memperbaiki hal ini:
- Perhatikan bahasa tubuh lawan bicara. Jika mereka tampak tidak nyaman, coba tanyakan apakah ada yang salah atau apakah mereka ingin melanjutkan topik lain.
- Jangan hanya fokus pada apa yang Anda katakan. Perhatikan juga bagaimana Anda mengatakannya---apakah Anda terlihat tertarik dan peduli?
6. Hindari Memberi Nasihat Tidak Diminta
Sering kali, ketika seseorang berbicara tentang masalah yang dihadapinya, kita langsung ingin memberikan solusi atau nasihat, seolah-olah kita tahu yang terbaik. Ini adalah salah satu bentuk sikap egois yang perlu dihindari, karena tidak semua orang ingin dinasihati. Beberapa orang hanya ingin didengar dan dimengerti.
Sebelum memberikan nasihat:
- Tanyakan dulu, "Apakah kamu ingin pendapat atau nasihat dari saya?"
- Jika mereka hanya ingin didengarkan, berikan dukungan emosional tanpa berusaha memperbaiki masalah mereka.