Saat anak mulai berbicara, hindari menghakimi atau mengkritik apa yang mereka katakan. Respon negatif dapat membuat anak merasa tidak aman dan semakin menutup diri. Sebaliknya, berikan pujian atau dukungan positif ketika mereka berbagi, agar mereka merasa dihargai dan didengarkan. Â
Penelitian dari Harvard University menunjukkan bahwa anak yang merasa didukung dan tidak dihakimi oleh orang tua lebih cenderung terbuka dan mampu mengatasi rasa malu atau ketakutan mereka.
6. Ciptakan Suasana yang Nyaman dan Rutin Komunikasi Â
Anak yang pendiam membutuhkan lingkungan yang nyaman untuk dapat membuka diri. Ciptakan rutinitas harian di mana anak dan orang tua bisa berbicara tanpa distraksi, seperti saat makan malam atau sebelum tidur. Rutinitas ini memberikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri dalam suasana yang konsisten dan tenang. Â
Menurut riset dari Journal of Family Psychology, anak-anak yang memiliki waktu rutin untuk berbicara dengan orang tua memiliki hubungan yang lebih kuat dan lebih cenderung membuka diri tentang masalah yang mereka hadapi.
Membangun komunikasi dengan anak yang pendiam memang membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Penting untuk selalu menghargai kepribadian anak dan memberi mereka ruang untuk merasa nyaman.Â
Dengan menggunakan pendekatan empatik, menciptakan suasana yang mendukung, dan berpartisipasi dalam kegiatan bersama, orang tua dapat membantu anak yang pendiam merasa lebih percaya diri untuk membuka diri dan berkomunikasi.
Membangun komunikasi yang kuat sejak dini akan membantu anak dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk perkembangan mereka di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H