Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Artis Menjadi Pejabat Publik yang Profesional?

17 Oktober 2024   06:08 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Menjaga komitmen dan disiplin dalam menjalankan tugas, serta selalu berusaha memperbaiki diri berdasarkan masukan dari masyarakat.

5. Berfokus pada Program dan Kebijakan yang Berkelanjutan

Sebagai pejabat publik, para artis perlu memiliki visi jangka panjang dalam menyusun program dan kebijakan. Mereka harus menunjukkan bahwa mereka mampu berpikir strategis dan tidak hanya mengandalkan popularitas untuk meraih dukungan.

Tips:

- Mengembangkan rencana kerja yang terukur dan realistis, dengan target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas.

- Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti akademisi, praktisi, dan masyarakat sipil, untuk merancang kebijakan yang berdampak jangka panjang dan berkelanjutan.

- Melakukan evaluasi berkala terhadap program yang sudah berjalan untuk memastikan kebijakan yang dibuat sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

6. Mengelola Ekspektasi Publik dan Tetap Terbuka terhadap Kritik

Masyarakat seringkali memiliki ekspektasi tinggi terhadap pejabat publik, terutama mereka yang sebelumnya merupakan figur populer. Mengelola ekspektasi ini dan terbuka terhadap kritik adalah kunci untuk tetap relevan dan diterima masyarakat.

Tips:

- Tetap rendah hati dan tidak mudah puas dengan popularitas yang dimiliki. Fokus pada pencapaian hasil kerja yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.

- Menyediakan ruang atau kanal bagi masyarakat untuk memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan yang diambil.

- Menerima kritik dengan kepala dingin dan berusaha untuk memperbaiki kinerja berdasarkan masukan yang ada, bukan merespons dengan sikap defensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun