Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membedah Elektabilitas Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar

16 Oktober 2024   16:19 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:09 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kekuatan Dedi Mulyadi adalah pendekatannya yang berbasis kearifan lokal. Gaya komunikasinya yang santai, humoris, dan sering kali menggunakan bahasa Sunda membuatnya dekat di hati masyarakat.

Ia mampu mengangkat isu-isu lokal dan kebutuhan masyarakat desa yang kerap diabaikan, sehingga memberikan sentuhan personal dalam kampanyenya.

3. Koalisi Partai yang Kuat

Dukungan partai politik besar di belakang pasangan ini juga menjadi faktor penting yang menguntungkan. Koalisi partai  yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Gerinda, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Amanat Nasional, dan sembilan partai nonparlemen. Semuanya  solid memberikan modal logistik dan jaringan yang kuat untuk memperluas basis pemilih serta memperkuat mesin politik mereka di tingkat akar rumput.

Kelemahan yang Perlu Diantisipasi

Di balik potensi yang dimiliki, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan juga menghadapi sejumlah tantangan dan kelemahan yang dapat memengaruhi hasil suara. Beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan adalah:

1. Citra Kontroversial dan Kritik Terhadap Rekam Jejak

Dedi Mulyadi, meskipun populer, tidak terlepas dari kontroversi. Beberapa kebijakan dan langkah politiknya di masa lalu sempat menuai kritik, baik dari masyarakat maupun lawan politik.

Isu-isu seperti tuduhan nepotisme atau kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat mungkin akan diangkat oleh lawan politik untuk menyerang dan melemahkan elektabilitasnya.

Erwan Setiawan, meskipun memiliki rekam jejak yang baik, belum tentu memiliki popularitas sebesar Dedi. Hal ini bisa menjadi tantangan dalam meyakinkan pemilih, terutama di wilayah-wilayah yang belum mengenalnya secara personal.

2. Kesulitan Menjangkau Pemilih Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun