Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Langkah Sederhana Atasi Krisis Pangan Global

16 Oktober 2024   07:33 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Mengikuti program community supported agriculture (CSA) atau perkumpulan tani setempat untuk mendapatkan sayuran dan buah segar setiap minggu.

- Menanam sendiri tanaman pangan sederhana seperti cabai, tomat, atau sayuran hijau di pekarangan atau pot.

3. Mengadopsi Pola Makan Berkelanjutan

Pola makan yang berkelanjutan tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga untuk lingkungan. Mengurangi konsumsi daging merah, misalnya, dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan menghemat sumber daya air. Menurut World Resources Institute, pola makan berbasis nabati dapat mengurangi dampak negatif industri pangan terhadap perubahan iklim.

Langkah Sederhana:

- Mengganti satu atau dua kali makan daging dalam seminggu dengan makanan berbasis nabati.

- Memilih produk pangan yang bersertifikasi organik atau berkelanjutan.

- Menghindari makanan olahan yang memerlukan banyak energi dan sumber daya dalam produksinya.

4. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Plastik sekali pakai banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman, yang berdampak buruk bagi lingkungan. Plastik yang tidak terurai akan mencemari lautan dan tanah, mengancam ekosistem, serta berdampak pada rantai makanan. Hari Pangan Sedunia adalah momen tepat untuk mulai mengurangi plastik dalam keseharian kita.

Langkah Sederhana:

- Membawa tas belanja kain dan wadah makanan sendiri saat berbelanja.

- Memilih produk yang dikemas secara ramah lingkungan atau tanpa kemasan plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun