6. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal
Kolaborasi dengan pihak eksternal seperti lembaga pemerintah, universitas, dan organisasi non-pemerintah (NGO) dapat membantu BUMDes mendapatkan akses ke sumber daya dan pengetahuan yang lebih luas.
Misalnya, universitas bisa memberikan pelatihan mengenai manajemen bisnis atau pengelolaan sumber daya, sementara NGO bisa membantu dalam pendanaan atau program pemberdayaan masyarakat.
Data dari Kemendesa PDTTÂ menunjukkan bahwa desa-desa yang berkolaborasi dengan pihak eksternal cenderung memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dalam mengelola potensi ekonomi lokal. Kolaborasi ini tidak hanya membantu BUMDes dari segi finansial, tetapi juga memperkuat kapasitas masyarakat dan pengelola desa.
Studi tiru merupakan langkah strategis bagi BUMDes untuk belajar dari desa lain dan mengaplikasikan praktik terbaik sesuai potensi lokal.
Dengan melakukan analisis mendalam, melibatkan masyarakat, serta merencanakan dan memantau implementasi dengan baik, BUMDes dapat mencapai kesuksesan dan meningkatkan kesejahteraan desa.
Penting juga untuk membangun kolaborasi dengan pihak eksternal agar BUMDes memiliki akses yang lebih luas terhadap pengetahuan dan sumber daya.
Studi tiru yang tepat sasaran dapat menjadi kunci bagi desa-desa di Indonesia untuk berkembang dan mandiri secara ekonomi. Dengan strategi yang baik dan dukungan masyarakat, potensi desa bisa dioptimalkan untuk memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI