Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menantang Kinerja Prabowo -Gibran dalam Menyediakan Lapangan Pekerjaan bagi Generasi Z dan Milenial

14 Oktober 2024   09:48 Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:01 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2024 akan menjadi tahun penting dalam perpolitikan Indonesia. Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai salah satu calon pemimpin, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, terutama Gen Z dan milenial. 

Mengingat demografi Indonesia yang didominasi oleh kelompok usia produktif, kebijakan terkait tenaga kerja menjadi sangat krusial untuk masa depan bangsa. Tulisan kali ini akan mengulas tantangan yang dihadapi oleh pasangan Prabowo-Gibran serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan generasi muda mendapatkan peluang kerja yang layak.

Tantangan Ketenagakerjaan bagi Generasi Z dan Milenial

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka pada generasi muda masih cukup tinggi. Generasi Z dan milenial, yang memiliki harapan besar dalam dunia kerja, justru dihadapkan pada situasi sulit di tengah perubahan ekonomi dan perkembangan teknologi yang pesat. Beberapa tantangan yang mereka hadapi antara lain:

1. Minimnya Lapangan Pekerjaan yang Sesuai Keterampilan

Meski generasi muda Indonesia cenderung memiliki keterampilan digital dan adaptif, banyak lapangan pekerjaan yang tersedia belum sesuai dengan keahlian tersebut. Hal ini menyebabkan ketimpangan antara kebutuhan perusahaan dan kemampuan pencari kerja.

2. Perkembangan Teknologi yang Menggantikan Pekerjaan Tradisional

Digitalisasi dan otomatisasi berpotensi mengurangi peluang kerja di sektor-sektor tradisional, yang sebelumnya menyerap banyak tenaga kerja. Generasi muda, terutama yang berasal dari latar belakang pendidikan non-teknologi, mungkin kesulitan beradaptasi dengan tren ini.

3. Kurangnya Pelatihan dan Pendidikan Berkualitas

Meski pendidikan tinggi menjadi lebih terjangkau, kualitas dan relevansi pendidikan masih menjadi isu utama. Banyak lulusan yang belum siap terjun ke dunia kerja karena kurangnya keterampilan praktis dan pengalaman yang sesuai dengan industri.

Komitmen Prabowo-Gibran dalam Meningkatkan Kualitas Ketenagakerjaan

Dalam beberapa kesempatan, Prabowo dan Gibran telah menyampaikan komitmen mereka untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda. Menurut rencana mereka, ada beberapa fokus utama yang akan diusung, di antaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun