Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z dan Work-life Balance: Prioritas Gen Z Hindari Budaya "Hustle"

13 Oktober 2024   16:12 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:15 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z dihadapkan kepada tantangan besar yaitu kebutuhan keseimbangan antara budaya kerja dan kehidupan pribadinya/Work life Balance (sumber : Pexels)

Alih-alih terjebak dalam ritme kerja yang monoton, Gen Z lebih fokus pada pengembangan diri dan mengejar passion mereka. Banyak di antara mereka yang mencari hobi atau aktivitas di luar pekerjaan yang dapat memberi keseimbangan, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Dengan melakukan hal yang mereka cintai, mereka merasa lebih bahagia dan seimbang.

Dampak Positif Work-life Balance bagi Gen Z dan Perusahaan

Perusahaan yang memahami dan mendukung keinginan Gen Z untuk mencapai work-life balance juga akan merasakan manfaatnya. Karyawan yang seimbang secara emosional dan mental cenderung lebih produktif, kreatif, dan berkontribusi lebih baik bagi perusahaan.

- Meningkatkan Produktivitas

Karyawan yang memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih mungkin untuk bekerja dengan semangat dan fokus. Mereka juga cenderung lebih efisien dalam menyelesaikan tugas karena mereka tidak merasa terbebani oleh jam kerja yang panjang.

- Mengurangi Tingkat Turnover

Dengan memberikan fleksibilitas dan mendukung keseimbangan kehidupan kerja, perusahaan bisa mengurangi tingkat turnover karyawan. Gen Z cenderung lebih loyal pada perusahaan yang menghargai waktu mereka dan memberikan ruang untuk berkembang.

- Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Gen Z lebih menyukai lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung keseimbangan hidup. Ketika perusahaan menciptakan budaya ini, tidak hanya Gen Z yang akan merasa nyaman, tetapi juga seluruh tim akan merasakan dampak positif dari suasana kerja yang lebih sehat dan harmonis.

Gen Z membawa pandangan baru dalam dunia kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya mencari kesuksesan karir, tetapi juga keseimbangan dan kualitas hidup yang baik. Dengan kesadaran akan pentingnya work-life balance, Gen Z menghindari jebakan budaya hustle yang sering kali menyebabkan burnout dan kelelahan.

Untuk mencapai ini, mereka memilih pekerjaan yang fleksibel, menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta fokus pada pengembangan diri.

Bagi perusahaan, memahami dan mendukung keinginan ini dapat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun