Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Mengubah Sikap Perfeksionis untuk Mencapai Produktivitas

11 Oktober 2024   17:41 Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Efek Menurut Penelitian: 

Cognitive Behavioral Therapy (CBT), sebuah metode yang sering digunakan untuk mengatasi perfeksionisme, menunjukkan bahwa mengubah pola pikir "all-or-nothing" menjadi lebih fleksibel dapat meningkatkan kesehatan mental dan produktivitas seseorang .

3. Prioritaskan Tugas Berdasarkan Dampak

Perfeksionis sering kali terjebak dalam detail-detail kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting. Untuk menghindari hal ini, belajarlah untuk memprioritaskan tugas berdasarkan dampaknya terhadap tujuan Anda.

- Cara Praktis: 

Buatlah daftar tugas berdasarkan prioritas. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah tugas ini benar-benar penting untuk mencapai tujuan utama saya, atau hanya detail kecil yang tidak terlalu berdampak?" Fokuslah pada tugas yang memiliki dampak terbesar dan berikan energi lebih untuk itu.

- Dukungan Data: 

Sebuah studi oleh MIT Sloan Management Review menemukan bahwa karyawan yang menerapkan strategi prioritas berbasis dampak memiliki efisiensi kerja 30% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan pendekatan ini.

4. Belajar untuk Mengatakan "Cukup"

Perfeksionis sering kali kesulitan mengetahui kapan harus berhenti, karena mereka selalu merasa ada sesuatu yang bisa diperbaiki. Belajar untuk mengatakan "cukup" ketika tugas sudah mencapai standar yang layak sangat penting untuk meningkatkan produktivitas.

- Strategi yang Bisa Diterapkan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun