Mengingat potensi digital yang dimiliki Gen Z, menyediakan platform e-commerce atau marketplace khusus untuk bisnis anak muda dapat menjadi cara efektif untuk mempromosikan dan mengembangkan usaha mereka.Â
Pemerintah juga bisa menginisiasi program digitalisasi bisnis yang membantu Gen Z beralih ke model bisnis online yang lebih menguntungkan dan efisien.
4. Analisis Dampak Wirausaha di Kalangan Gen Z terhadap Ekonomi
Menurut laporan Bank Indonesia pada tahun 2023, jika setidaknya 5% dari Gen Z memulai bisnis sendiri, diperkirakan akan tercipta lebih dari 2 juta lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan. Ini berarti pengembangan kewirausahaan di kalangan pemuda bukan hanya solusi untuk masalah pengangguran, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, studi dari Asian Development Bank (ADB)Â pada tahun 2022 menunjukkan bahwa bisnis yang didirikan oleh anak muda cenderung lebih inovatif dan memiliki potensi ekspansi yang tinggi, terutama di sektor teknologi dan layanan digital.Â
Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya di pasar global melalui wirausaha muda yang berorientasi digital.
5. Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Wirausaha Gen Z
Walaupun banyak potensi yang bisa dimanfaatkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mendorong wirausaha di kalangan Gen Z, seperti:
- Kurangnya Akses terhadap Informasi dan Pelatihan:Â
Masih banyak pemuda di daerah pedesaan yang tidak mendapatkan akses informasi tentang peluang bisnis atau pelatihan kewirausahaan. Solusi untuk ini adalah mengembangkan program pelatihan online dan menyediakan jaringan internet yang lebih merata di seluruh daerah.
- Ketidakstabilan Ekonomi dan Regulasi Usaha:Â
Birokrasi dan regulasi yang rumit sering kali menjadi penghalang bagi anak muda untuk memulai bisnis. Pemerintah perlu menyederhanakan prosedur perizinan dan memberikan insentif bagi usaha kecil yang dijalankan oleh anak muda.
- Mentalitas Takut Gagal:Â