Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Faktor Penyebab Terjebak dalam Rutinitas "Many Planning But Less Action"

9 Oktober 2024   05:53 Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:59 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi adalah bahan bakar awal yang bagus, tetapi yang benar-benar dibutuhkan untuk bergerak maju adalah disiplin dan konsistensi. Ketika orang hanya bergantung pada motivasi eksternal tanpa membangun disiplin internal, mereka sering kali kembali ke kebiasaan lama---banyak merencanakan tetapi kurang bertindak.

Cara Keluar dari Jebakan "Many Planning But Less Action"

Jika Anda merasa terjebak dalam lingkaran perencanaan tanpa tindakan nyata, ada beberapa strategi yang bisa membantu:

- Terapkan Pendekatan "Action First, Adjust Later": 

Daripada menunggu waktu yang sempurna atau persiapan yang sempurna, mulailah dengan langkah kecil dan sederhana. Fokus pada tindakan pertama yang bisa Anda lakukan sekarang. Setelah itu, evaluasi dan sesuaikan rencana Anda sambil berjalan. Ini membantu menghindari *analysis paralysis* dan memaksa Anda untuk bergerak maju.
 
- Set Tujuan Mikro: 

Alih-alih membuat rencana besar yang tampak menakutkan, pecahlah menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah dicapai. Misalnya, jika tujuan Anda adalah menulis buku, fokuslah pada menulis satu halaman per hari. Dengan cara ini, Anda terus membuat kemajuan kecil setiap hari.

- Gunakan Sistem, Bukan Hanya Target: 

Fokus pada membangun kebiasaan atau sistem yang konsisten daripada hanya berfokus pada hasil akhir. Misalnya, jika Anda ingin menjadi lebih sehat, buat kebiasaan rutin untuk berolahraga setiap pagi, bukan hanya menargetkan penurunan berat badan dalam beberapa bulan. Sistem yang baik akan membawa Anda pada hasil yang diinginkan tanpa harus terus-menerus mengandalkan motivasi.

- Batasi Waktu untuk Merencanakan: 

Tetapkan batas waktu tertentu untuk perencanaan. Misalnya, alokasikan hanya 10-15 menit untuk merencanakan kegiatan harian Anda, dan sisanya fokus pada eksekusi. Dengan membatasi waktu perencanaan, Anda memaksa diri untuk segera beraksi.

- Kenali dan Kelola Ketakutan Anda: 

Sering kali, ketakutan akan kegagalan atau penolakan menghambat kita untuk bertindak. Penting untuk mengenali ketakutan ini dan menghadapinya. Alih-alih berfokus pada kemungkinan kegagalan, pikirkan tentang apa yang akan Anda pelajari dari setiap langkah yang diambil, bahkan jika itu tidak berjalan sesuai rencana.

Terjebak dalam rutinitas many planning but less action adalah masalah umum yang dihadapi banyak orang. Ketakutan akan kegagalan, overthinking, dan ketergantungan pada motivasi eksternal sering menjadi penyebabnya. 

Untuk keluar dari jebakan ini, diperlukan pendekatan yang lebih proaktif dan disiplin untuk memastikan bahwa setiap rencana yang disusun tidak hanya tinggal di atas kertas, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata.

Dengan mengembangkan kebiasaan bertindak, membangun sistem yang konsisten, dan mengelola ketakutan, kita dapat keluar dari siklus perencanaan tanpa akhir dan mulai mewujudkan rencana-rencana kita menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun