Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mendulang Suara Gen Z di Pemilu 2024, Komoditas Politik atau Prioritas Perjuangan?

8 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 8 Oktober 2024   14:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda memiliki perhatian besar pada isu-isu yang mereka anggap krusial. Survei dari Katadata Insight Center menunjukkan bahwa 78% pemilih muda menginginkan pemerintah untuk lebih serius menangani masalah lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi. Sebanyak 65% lainnya mengharapkan peningkatan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja yang layak.

Namun, dalam kampanye politik, isu-isu ini sering kali tidak menjadi prioritas utama yang diangkat dengan solusi yang konkret. Banyak kandidat yang menjadikan isu-isu tersebut sebagai janji kampanye, tetapi minim detail dan rencana implementasi yang jelas. 

Generasi muda cenderung skeptis terhadap janji-janji tanpa realisasi, dan inilah yang menjadi tantangan besar bagi para kandidat untuk tidak hanya menggaet suara mereka, tetapi juga membuktikan komitmen mereka pasca pemilu.

4. Generasi Muda: Tantangan Politik dan Partisipasi Nyata

Partisipasi politik generasi muda, meskipun potensial, masih menghadapi tantangan. Data dari Indonesian Institute of Sciences (LIPI) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa meskipun minat generasi muda terhadap politik meningkat, hanya sekitar 50% dari mereka yang benar-benar berpartisipasi aktif dalam pemilu. 

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kepercayaan terhadap sistem politik dan kekhawatiran bahwa suara mereka tidak akan berdampak.

Generasi muda menginginkan perubahan, tetapi mereka juga ingin melihat keseriusan kandidat dalam mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi. 

Jika kandidat dan partai politik hanya menggunakan mereka sebagai komoditas politik untuk mendulang suara tanpa memberikan komitmen nyata, potensi apatisme di kalangan generasi muda bisa semakin meningkat.

5. Komitmen Nyata: Mengubah Suara Menjadi Prioritas Perjuangan

Untuk benar-benar menarik dan mempertahankan dukungan generasi muda, partai politik dan kandidat perlu menunjukkan komitmen nyata. Ini bisa diwujudkan melalui:

- Program Nyata dan Terukur: 

Menyusun program-program yang jelas dan berbasis data untuk mengatasi isu-isu yang menjadi perhatian generasi muda, seperti lingkungan, pendidikan, dan lapangan kerja.

- Transparansi dan Akuntabilitas: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun