Menurut World Health Organization (2023), ketidaksetaraan ini memperparah kondisi kesehatan mental, dengan tingkat kecemasan 20% lebih tinggi di daerah yang mengalami kemiskinan dan sering terkena dampak bencana lingkungan.
Data dan Analisis
Penelitian dari The Lancet (2021) yang melibatkan lebih dari 10.000 remaja di berbagai negara menunjukkan bahwa 83% anak muda percaya bahwa manusia telah gagal merespons krisis iklim dengan serius. Hal ini memicu apa yang disebut oleh para ahli sebagai "eco-anxiety", di mana remaja merasa cemas akan masa depan planet ini dan dampaknya terhadap kehidupan mereka.
Di sisi lain, studi dari University of Bath (2022)Â menunjukkan bahwa 56% anak muda merasa bahwa pemerintah dan institusi global tidak cukup mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi krisis iklim.Â
Perasaan ini menciptakan distrust (ketidakpercayaan) terhadap otoritas, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan mental mereka dengan menciptakan perasaan keterasingan dan ketidakpastian.
Upaya Mengatasi Climate Anxiety
1. Pendidikan Iklim yang Lebih KonstruktifÂ
Memahami lebih dalam tentang perubahan iklim dapat membantu mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh anak muda. Dengan memberikan pendidikan yang lebih konstruktif, seperti cara-cara individu dapat membantu memitigasi dampak perubahan iklim, mereka akan merasa lebih mampu berkontribusi positif.Â
UNESCO (2023) menekankan pentingnya memasukkan pendidikan iklim ke dalam kurikulum sekolah untuk membantu siswa memahami solusi yang dapat diambil.
2. Community Engagement dan Aksi Kolektif Â
Aksi kolektif dan keterlibatan dalam gerakan iklim, seperti Fridays for Future, telah menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam komunitas iklim membantu mengurangi perasaan tak berdaya.Â
Anak muda yang merasa terlibat dalam komunitas yang berusaha untuk memerangi perubahan iklim melaporkan peningkatan rasa percaya diri dan optimisme, menurut Climate Outreach (2022).
3. Layanan Dukungan Kesehatan Mental
Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental, banyak organisasi kini menyediakan layanan kesehatan mental khusus untuk membantu individu yang mengalami eco-anxiety. The Climate Psychology Alliance diantaranya menawarkan dukungan konseling bagi mereka yang merasa overwhelmed akibat perubahan iklim.
Perubahan iklim bukan hanya krisis lingkungan, tetapi juga krisis kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda. Dengan tingkat kecemasan yang meningkat akibat ketidakpastian masa depan, penting untuk memberikan dukungan psikologis yang lebih baik dan menciptakan lingkungan di mana generasi muda dapat terlibat dalam aksi iklim.Â
Keseimbangan antara pendidikan iklim, keterlibatan dalam gerakan, dan layanan dukungan mental adalah kunci untuk membantu generasi ini menghadapi tantangan masa depan dengan lebih percaya diri dan optimis. Semoga bermanfaat..