Selain itu, anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mendukung keseimbangan emosi juga menunjukkan kemampuan sosial yang lebih baik, serta lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Sebagai contoh, aplikasi seperti Headspace for Kids telah membantu anak-anak belajar teknik mindfulness, yang terbukti dapat meningkatkan fokus dan menurunkan kecemasan hingga 40% dalam kelompok uji coba.Â
Penelitian dari Harvard University (2023) juga menunjukkan bahwa anak-anak yang diajarkan kecerdasan emosional sejak dini cenderung memiliki IQ yang lebih stabil dan kesehatan mental yang lebih baik sepanjang masa sekolah mereka.
Tantangan dan Solusi
Tentu saja, Smart Parenting tidak bebas dari tantangan. Banyak orang tua mengakui bahwa screen time dan ketergantungan anak pada teknologi dapat memunculkan tantangan baru. Namun, dengan pengaturan waktu dan pendampingan aktif selama anak menggunakan gadget, masalah ini bisa diminimalisir.Â
Orang tua juga didorong untuk membatasi penggunaan media sosial anak agar tidak mengganggu perkembangan mental mereka, sejalan dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics (2023).
Smart Parenting menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan adaptif bagi Milenial dan Gen Z yang menjadi orang tua di era digital. Dengan memprioritaskan keseimbangan emosi dan kesehatan mental anak, serta menggunakan teknologi secara bijaksana, orang tua bisa memberikan fondasi yang kuat bagi generasi masa depan.Â
Tantangan dalam hal screen time dan dampak teknologi dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat, menjadikan pola asuh ini salah satu yang paling relevan di zaman sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H