Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Paraphrasing dalam Komunikasi: Seni Menjadi Teman Ngobrol Asyik

5 Oktober 2024   14:12 Diperbarui: 5 Oktober 2024   14:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melakukan paraphrasing, cobalah menggunakan kata-kata yang relevan dan tidak terlalu jauh dari konteks pembicaraan. Tujuannya bukan untuk mengubah makna, melainkan memberikan perspektif baru atau lebih jelas dari apa yang telah disampaikan.

Manfaat Paraphrasing dalam Percakapan

1. Meningkatkan Kualitas Hubungan  

Orang yang merasa didengarkan dan dipahami cenderung lebih nyaman dalam berbicara. Hal ini meningkatkan kualitas hubungan, baik dalam pertemanan, keluarga, maupun lingkungan kerja.

2. Mencegah Kesalahpahaman

Ketika kita mengulangi pesan orang lain dengan cara yang berbeda, kita memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki kesalahpahaman. Ini sangat membantu dalam menghindari konflik atau kebingungan.

3. Meningkatkan Empati  
  Paraphrasing adalah cara yang efektif untuk menunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Ini meningkatkan empati dan membangun rasa percaya di antara kita dan lawan bicara.

4. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi  

Dengan melatih diri untuk melakukan paraphrasing, kita juga secara otomatis meningkatkan kemampuan kita dalam mendengarkan aktif. Keterampilan ini sangat penting dalam segala aspek kehidupan, baik personal maupun profesional.

Paraphrasing Membuat Percakapan Lebih Hidup

Dengan menggunakan teknik paraphrasing, kita bisa menjadi teman ngobrol yang lebih menyenangkan dan asyik. Selain menunjukkan bahwa kita peduli dan benar-benar mendengarkan, paraphrasing juga mendorong percakapan yang lebih dinamis dan berkualitas. 

Hal ini membantu membangun hubungan yang lebih dalam, memperkuat empati, dan mencegah kesalahpahaman. Latihan sederhana ini akan memberikan dampak besar dalam kualitas komunikasi kita sehari-hari.

Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan santai dengan teman hingga diskusi serius di lingkungan kerja. Jadi, cobalah untuk mempraktikkannya dan rasakan perbedaannya!

Referensi:

- Brown, P., & Levinson, S. (1987). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge University Press.

- Rogers, C. R. (1951). Client-Centered Therapy: Its Current Practice, Implications and Theory. Houghton Mifflin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun