Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Real Food: Kunci Menuju Hidup Sehat dan Berenergi

4 Oktober 2024   05:55 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Real food (sumber gambar: Freepik)

Dalam kehidupan yang serba cepat dan serba instan ini, makanan seringkali diabaikan kualitasnya. Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan yang kaya bahan kimia, pengawet, dan gula tambahan, menjadi tantangan besar bagi kesehatan kita. 

Akibatnya, banyak orang mengalami penurunan energi, masalah pencernaan, hingga risiko penyakit kronis. Namun, tren kesehatan kini mulai beralih ke makanan yang lebih alami, yang dikenal dengan sebutan real food. Tapi, apa sebenarnya real food, dan mengapa makanan ini disebut sebagai kunci menuju hidup sehat dan berenergi?

Apa Itu Real Food?

Real food secara sederhana berarti makanan asli dan alami, yang tidak melalui proses pengolahan atau penambahan bahan kimia secara berlebihan. Makanan ini mendekati bentuk aslinya, seperti sayuran segar, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa bahan tambahan, ikan, telur, serta produk susu alami tanpa pengawet. Intinya, real food adalah makanan yang berasal langsung dari alam dan minim sentuhan industri.

Berbeda dengan makanan olahan yang dipenuhi pengawet, pewarna buatan, dan zat aditif lainnya, real food menawarkan nutrisi alami yang penting bagi tubuh. Mengonsumsi makanan alami ini tidak hanya membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga memberikan lebih banyak energi sepanjang hari.

Mengapa Real Food Menjadi Kunci Hidup Sehat dan Berenergi?

Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak langsung terhadap kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa alasan mengapa real food sangat penting:

1. Nutrisi Alami yang Lebih Kaya

Real food mengandung lebih banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang diperlukan tubuh untuk berfungsi optimal. Sayuran hijau, misalnya, kaya akan serat, zat besi, dan vitamin A yang penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. 

Konsumsi real food memberikan nutrisi dalam bentuk yang paling murni, tanpa gangguan dari zat tambahan yang sering kali mengurangi manfaatnya.

Menurut penelitian dari Harvard School of Public Health (2021), orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan alami memiliki kadar energi yang lebih tinggi dan risiko lebih rendah terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. 

Sebaliknya, makanan olahan sering kehilangan sebagian besar nutrisinya selama proses pengolahan, yang menyebabkan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.

2. Bebas dari Bahan Kimia Berbahaya

Makanan olahan sering kali mengandung zat aditif seperti pengawet, pewarna buatan, dan pemanis tambahan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa zat aditif, seperti natrium nitrit yang sering ditemukan pada daging olahan, dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi. 

Mengonsumsi real food memastikan bahwa tubuh kita terhindar dari bahan kimia berbahaya yang dapat memicu masalah kesehatan di kemudian hari.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan gula tambahan telah berkontribusi pada meningkatnya angka obesitas dan diabetes tipe 2 di seluruh dunia.

3. Meningkatkan Energi dan Produktivitas

Banyak orang merasakan lonjakan energi segera setelah mereka beralih ke pola makan berbasis real food. Makanan alami seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, menyediakan sumber energi yang stabil dan lebih tahan lama dibandingkan dengan gula dan karbohidrat olahan yang menyebabkan lonjakan energi singkat namun diikuti dengan kelelahan.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition (2020), orang yang menerapkan pola makan yang terdiri dari makanan alami dan minim olahan mengalami peningkatan fokus, energi, dan produktivitas hingga 30% lebih tinggi daripada mereka yang mengandalkan makanan olahan atau cepat saji.

4. Mengatur Berat Badan dengan Lebih Efektif

Konsumsi real food juga membantu dalam pengaturan berat badan yang lebih baik. Karena makanan alami cenderung lebih tinggi serat dan rendah kalori, mereka memberikan rasa kenyang lebih lama. Ini berarti, dengan mengonsumsi real food, seseorang cenderung menghindari camilan tidak sehat dan makan berlebihan. 

Sebuah studi dari British Journal of Nutrition (2021) menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan utuh memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih sehat dibandingkan mereka yang rutin makan makanan olahan.

Data: Dampak Real Food Terhadap Kesehatan

Beberapa data dari penelitian terbaru memperlihatkan manfaat konkret dari penerapan pola makan real food dalam kehidupan sehari-hari:

- Sebuah studi dari National Institutes of Health (NIH) (2021) menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan alami secara konsisten memiliki risiko 34% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang sering mengonsumsi makanan olahan.

- World Health Organization (WHO)  melaporkan bahwa diet berbasis makanan alami dapat menurunkan risiko kanker hingga 20% berkat tingginya kandungan antioksidan dalam makanan ini.

- Penelitian dari Journal of Nutrition (2020) menyebutkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan alami rata-rata memiliki tingkat energi harian yang 25% lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji atau olahan.

Bagaimana Memulai Pola Makan Real Food?

Mengubah pola makan ke real food tidak harus dilakukan secara drastis. Berikut beberapa tips untuk memulainya:

1. Mulai dari Sarapan: 

Gantilah sarapan yang biasanya berupa roti putih atau sereal manis dengan buah-buahan segar, telur rebus, atau oatmeal yang tidak mengandung gula tambahan.

2. Kurangi Makanan Kemasan: 

Saat berbelanja, cobalah untuk memilih makanan yang tidak datang dalam kemasan, seperti sayuran, buah, daging segar, atau kacang-kacangan. Baca label produk dan hindari makanan yang mengandung banyak bahan tambahan.

3. Perbanyak Sayuran dan Buah-buahan: 

Jadikan sayuran dan buah sebagai bagian utama dari setiap makanan. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan serat, vitamin, dan mineral yang cukup setiap hari.

4. Masak Sendiri: 

Salah satu cara terbaik untuk memastikan Anda makan real food adalah dengan memasak makanan sendiri. Ini juga memungkinkan Anda untuk mengontrol bahan dan cara memasaknya, sehingga lebih sehat.

Mengubah Gaya Hidup dengan Real Food

Berpindah ke pola makan berbasis real food mungkin tampak menantang pada awalnya, terutama di tengah godaan makanan olahan yang serba cepat dan instan. Namun, manfaat jangka panjangnya jelas terlihat dari segi kesehatan, energi, dan kualitas hidup. 

Mengonsumsi makanan yang lebih alami dan minim olahan adalah salah satu langkah paling sederhana dan efektif untuk mencapai hidup yang lebih sehat dan berenergi. Dengan disiplin dan komitmen, real food bisa menjadi kunci menuju kehidupan yang lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih produktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun