Mengonsumsi real food memastikan bahwa tubuh kita terhindar dari bahan kimia berbahaya yang dapat memicu masalah kesehatan di kemudian hari.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji yang tinggi lemak trans dan gula tambahan telah berkontribusi pada meningkatnya angka obesitas dan diabetes tipe 2 di seluruh dunia.
3. Meningkatkan Energi dan Produktivitas
Banyak orang merasakan lonjakan energi segera setelah mereka beralih ke pola makan berbasis real food. Makanan alami seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, menyediakan sumber energi yang stabil dan lebih tahan lama dibandingkan dengan gula dan karbohidrat olahan yang menyebabkan lonjakan energi singkat namun diikuti dengan kelelahan.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition (2020), orang yang menerapkan pola makan yang terdiri dari makanan alami dan minim olahan mengalami peningkatan fokus, energi, dan produktivitas hingga 30% lebih tinggi daripada mereka yang mengandalkan makanan olahan atau cepat saji.
4. Mengatur Berat Badan dengan Lebih Efektif
Konsumsi real food juga membantu dalam pengaturan berat badan yang lebih baik. Karena makanan alami cenderung lebih tinggi serat dan rendah kalori, mereka memberikan rasa kenyang lebih lama. Ini berarti, dengan mengonsumsi real food, seseorang cenderung menghindari camilan tidak sehat dan makan berlebihan.Â
Sebuah studi dari British Journal of Nutrition (2021) menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan utuh memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih sehat dibandingkan mereka yang rutin makan makanan olahan.
Data: Dampak Real Food Terhadap Kesehatan
Beberapa data dari penelitian terbaru memperlihatkan manfaat konkret dari penerapan pola makan real food dalam kehidupan sehari-hari:
- Sebuah studi dari National Institutes of Health (NIH) (2021) menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan alami secara konsisten memiliki risiko 34% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang sering mengonsumsi makanan olahan.
- World Health Organization (WHO)Â melaporkan bahwa diet berbasis makanan alami dapat menurunkan risiko kanker hingga 20% berkat tingginya kandungan antioksidan dalam makanan ini.
- Penelitian dari Journal of Nutrition (2020) menyebutkan bahwa individu yang mengonsumsi makanan alami rata-rata memiliki tingkat energi harian yang 25% lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji atau olahan.
Bagaimana Memulai Pola Makan Real Food?
Mengubah pola makan ke real food tidak harus dilakukan secara drastis. Berikut beberapa tips untuk memulainya: