Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Amankah Konsumsi Frozen Food Setiap Hari? Inilah 6 Fakta Yang Perlu Diketahui

30 September 2024   05:42 Diperbarui: 30 September 2024   07:59 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Frozen food atau makanan beku sudah menjadi pilihan praktis bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sibuk dan ingin makanan yang cepat saji. Dari nugget, sosis, hingga pizza beku, produk-produk ini sering kali hadir sebagai solusi makan instan. 

Namun, amankah mengonsumsi frozen food setiap hari? Berikut ini adalah beberapa fakta tentang konsumsi makanan beku yang perlu kamu ketahui.

1. Kandungan Nutrisi pada Frozen Food

Banyak orang berpikir bahwa frozen food lebih sedikit gizinya dibandingkan makanan segar. Namun, sebenarnya, makanan beku yang dikemas dan dibekukan dengan cepat setelah dipanen bisa mempertahankan sebagian besar nutrisinya. Sayuran beku, misalnya, sering kali lebih bergizi daripada sayuran segar yang disimpan di supermarket selama beberapa hari.

Namun, perlu diperhatikan bahwa produk olahan beku, seperti nugget atau kentang goreng beku, sering kali diproses dengan menambahkan bahan pengawet dan zat tambahan lainnya, yang dapat mengurangi nilai gizinya. 

2. Kandungan Garam dan Lemak dalam Makanan Beku

Salah satu masalah utama dari makanan olahan beku adalah kandungan garam dan lemaknya yang tinggi. Banyak makanan beku yang mengandung garam dalam jumlah besar untuk menjaga rasa dan umur simpannya. 

Mengonsumsi terlalu banyak garam setiap hari dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Selain itu, makanan olahan beku sering kali digoreng atau menggunakan minyak yang mengandung lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dan berbagai masalah kesehatan lainnya. 

3. Adanya Pengawet dan Bahan Tambahan

Frozen food sering kali mengandung bahan pengawet dan aditif seperti monosodium glutamate (MSG), pewarna, dan penguat rasa buatan. 

Meskipun bahan-bahan ini aman dikonsumsi dalam jumlah kecil, mengonsumsinya secara berlebihan dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek kesehatan yang tidak diinginkan, seperti alergi, gangguan pencernaan, atau bahkan efek neurotoksik pada beberapa orang.

4. Risiko Penyakit Metabolik

Mengonsumsi frozen food yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. 

Makanan yang diproses, terutama yang tinggi kandungan gula tambahan dan lemak trans, bisa mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat.

5. Kehilangan Serat dan Vitamin

Produk makanan beku, terutama yang sudah diproses, sering kali rendah serat dan vitamin. Padahal, serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah. 

Makanan beku olahan juga mungkin kekurangan vitamin yang mudah hilang selama proses pengolahan, seperti vitamin C dan B kompleks. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan konsumsi frozen food dengan makanan segar yang kaya serat dan vitamin.

6. Tips Konsumsi Frozen Food yang Lebih Sehat

Meskipun frozen food bisa menjadi solusi praktis, ada beberapa cara untuk mengonsumsi makanan beku dengan lebih bijak:

- Pilih Produk yang Minim Proses: 

Utamakan memilih frozen food yang berbahan dasar alami, seperti sayuran beku tanpa bumbu tambahan, ikan, atau daging yang belum diolah.

- Cek Label Nutrisi: 

Baca label pada kemasan untuk memperhatikan kandungan garam, lemak jenuh, dan bahan pengawet. Pilih produk dengan kandungan garam dan lemak yang lebih rendah.

- Tambahkan Makanan Segar: 

Jika mengonsumsi frozen food, imbangi dengan makanan segar, seperti sayuran segar atau buah-buahan, untuk menambah asupan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh.

- Batasi Konsumsi:

Hindari mengonsumsi frozen food setiap hari. Cobalah untuk menyelinginya dengan makanan segar dan masakan rumah yang lebih sehat.

Konsumsi frozen food setiap hari memang bukan pilihan yang ideal, terutama jika yang dimaksud adalah makanan olahan beku yang tinggi garam, lemak, dan pengawet. 

Namun, dengan memilih produk yang tepat dan mengimbangi dengan makanan segar, frozen food masih bisa menjadi bagian dari pola makan yang seimbang.

Kuncinya adalah moderasi dan variasi. Jangan terlalu bergantung pada makanan beku setiap hari, dan pastikan Anda tetap mendapatkan nutrisi dari makanan segar untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Referensi:

- Harvard T.H. Chan School of Public Health. "Processed Foods and Health." (https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/processed-foods/).

- National Health Service (NHS). "Salt: the facts." (https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/salt-nutrition/).

- Mayo Clinic. "How to Choose Healthier Frozen Foods." (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/frozen-foods/faq-20058530).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun