Lingkungan kampus seharusnya menjadi tempat yang mendukung perkembangan akademik dan pribadi mahasiswa. Namun, kenyataannya, tidak jarang mahasiswa dihadapkan pada lingkungan yang toxic---situasi di mana terdapat perilaku negatif, persaingan yang tidak sehat, atau tekanan sosial yang merugikan mental dan emosional.
Menghadapi lingkungan toxic ini bisa menjadi tantangan besar, namun dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat tetap berkembang dan menjaga kesehatan mental. Berikut adalah 5 cara efektif yang dapat dilakukan mahasiswa untuk menghadapi lingkungan toxic di kampus.
1. Tetap Fokus pada Tujuan Akademis
Lingkungan toxic sering kali mengalihkan perhatian dari tujuan utama mahasiswa, yaitu pendidikan dan pengembangan diri.
Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk tetap fokus pada apa yang benar-benar penting---pencapaian akademis dan pengembangan keterampilan pribadi.
Salah satu caranya adalah dengan membuat rencana studi yang terstruktur dan menetapkan target-target yang ingin dicapai.
Menjaga fokus pada prestasi akademis dapat membantu mengalihkan perhatian dari perilaku negatif yang ada di sekitar.
Selain itu, dengan mencapai tujuan pribadi, mahasiswa akan merasakan pencapaian yang dapat meningkatkan kepercayaan diri, meskipun berada di lingkungan yang kurang mendukung.
2. Buat Batasan yang Jelas
Salah satu kunci untuk bertahan di lingkungan toxic adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Jangan ragu untuk menjaga jarak dari teman atau kelompok yang memberikan pengaruh negatif, baik secara fisik maupun emosional.