Karena hidroponik tidak menggunakan tanah, Anda membutuhkan media tanam yang mampu menahan akar dan mengalirkan air dengan baik. Beberapa media tanam yang populer digunakan dalam hidroponik antara lain rockwool, cocopeat, perlite, dan hydroton (bola tanah liat).
Pastikan media tanam yang Anda pilih tidak menghalangi sirkulasi udara dan air ke akar tanaman. Selain itu, media tanam harus steril dan bebas hama agar tanaman dapat tumbuh optimal.
4. Perhatikan Kualitas Air dan Nutrisi
Air adalah elemen kunci dalam hidroponik. Sebaiknya gunakan air yang bersih dan bebas dari kontaminan seperti klorin. Jika Anda menggunakan air keran, diamkan air selama 24 jam atau gunakan filter untuk menghilangkan zat kimia berbahaya.
Selain itu, Anda perlu memperhatikan pH air. pH optimal untuk sebagian besar tanaman hidroponik adalah antara 5,5 hingga 6,5.
Gunakan alat pengukur pH untuk memastikan air berada dalam kisaran yang ideal, dan jika perlu, tambahkan larutan pengatur pH untuk menyesuaikannya.
Nutrisi hidroponik juga sangat penting. Pastikan Anda menggunakan pupuk yang diformulasikan khusus untuk hidroponik, yang mengandung unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium) dan mikro (besi, zinc, boron) yang diperlukan tanaman.
Larutkan pupuk dalam air sesuai petunjuk dan pastikan tanaman Anda mendapatkan asupan nutrisi secara seimbang.
5. Kontrol Pencahayaan
Tanaman hidroponik memerlukan cahaya yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Jika Anda menanam di dalam ruangan, pastikan tanaman mendapatkan setidaknya 12-16 jam cahaya setiap hari. Anda bisa menggunakan lampu grow light yang dirancang khusus untuk pertumbuhan tanaman jika sinar matahari tidak cukup.
Untuk tanaman yang membutuhkan banyak cahaya seperti tomat atau cabai, pastikan intensitas cahayanya cukup tinggi. Namun, jangan berlebihan karena cahaya yang terlalu kuat bisa menyebabkan daun terbakar.