Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena "Ketindihan Jin", Antara Mitos dan Perspektif Medis

22 September 2024   13:23 Diperbarui: 22 September 2024   15:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena "Ketindihan Jin": Antara Mitos dan Perspektif Medis

Fenomena yang sering disebut "ketindihan jin" atau "Ketindihan" adalah pengalaman yang kerap dialami oleh masyarakat di berbagai budaya, termasuk di Indonesia. Ketika seseorang merasa terbangun tetapi tidak bisa bergerak, disertai sensasi seperti ditindih oleh sesuatu, banyak yang mempercayai bahwa ini adalah ulah makhluk halus seperti jin atau setan. 

Namun, di balik kepercayaan tradisional ini, terdapat penjelasan ilmiah yang menarik dari sudut pandang medis. Apa sebenarnya yang terjadi? Dan bagaimana ilmu kedokteran menjelaskan pengalaman yang menyeramkan ini?

Ketindihan dalam Mitos dan Budaya

Dalam kepercayaan lokal, "ketindihan jin" sering diasosiasikan dengan kehadiran makhluk tak kasat mata. Beberapa orang melaporkan sensasi seperti ditindih makhluk berat, melihat sosok bayangan gelap, atau bahkan mendengar suara misterius. 

Di beberapa daerah, pengalaman ini dihubungkan dengan gangguan dari jin, setan, atau arwah gentayangan.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Eropa, khususnya pada abad pertengahan, pengalaman serupa sering dikaitkan dengan kehadiran "incubus" dan "succubus", makhluk gaib yang dikatakan menyerang orang ketika tidur. 

Di Jepang, fenomena ini disebut "kanashibari", sementara di budaya Afro-Karibia dikenal dengan istilah "kokma" atau "hag-riding".

Perspektif Medis: Sleep Paralysis

Dari sudut pandang medis, pengalaman "ketindihan" sebenarnya dikenal sebagai sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Ini adalah kondisi di mana seseorang sadar namun tidak mampu bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit setelah tertidur atau saat bangun tidur. 

Kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang berada di tahap tidur REM (Rapid Eye Movement), di mana otak aktif, tetapi tubuh masih dalam keadaan "lumpuh" untuk mencegah pergerakan yang tidak disengaja saat bermimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun