Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena "Ketindihan Jin", Antara Mitos dan Perspektif Medis

22 September 2024   13:23 Diperbarui: 22 September 2024   15:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Lingkungan tidur yang nyaman: 

Pastikan kamar tidur bebas dari gangguan dan memiliki suasana yang nyaman untuk tidur.

Apakah "Ketindihan Jin" dan Sleep Paralysis Sama?

Walaupun sleep paralysis dapat menjelaskan banyak aspek dari fenomena "ketindihan", pengalaman ini tetap dipengaruhi oleh budaya dan kepercayaan. Bagi sebagian orang, penjelasan medis mungkin tidak sepenuhnya memadai karena pengalaman tersebut sangat nyata dan mengganggu. 

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun terasa menyeramkan, kelumpuhan tidur adalah kondisi yang umum dan tidak berbahaya.

Fenomena "ketindihan jin" adalah contoh bagaimana pengalaman tidur yang misterius dapat memiliki penjelasan ilmiah sekaligus dipengaruhi oleh kepercayaan budaya. 

 paralysis aSleepdalah kondisi medis yang dikenal luas dan dapat dijelaskan melalui mekanisme neurologis. Namun, budaya dan mitos lokal tetap memainkan peran penting dalam bagaimana fenomena ini dipahami dan ditafsirkan oleh individu. 

Pada akhirnya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang sleep paralysis, kita dapat lebih memahami fenomena ini tanpa mengabaikan perspektif tradisional yang telah lama menjadi bagian dari warisan budaya kita.

 Referensi

- Cheyne, J. A., & Girard, T. A. (2009). The body unhinged: Sleep paralysis and the nature of ghostly experience. The Journal of Consciousness Studies.

- Sharpless, B. A., & Barber, J. P. (2011). Lifetime prevalence rates of sleep paralysis: A systematic review. Sleep Medicine Reviews.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun