Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin dan Kursi Kosong

19 September 2024   15:38 Diperbarui: 19 September 2024   15:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin dan Kursi Kosong

Angin lewat begitu saja,  
menyapu debu di kursi kosong  
di sudut kamar.  
Ia tak bicara, hanya meraba,  
membisikkan kisah yang tak pernah selesai.

Angin itu bukan hanya udara,  
ia adalah waktu yang terabaikan,  
adalah janji yang terlupa,  
adalah sapaan yang tak sempat terucap.  
Ia datang tanpa tanda, pergi tanpa pamit.

Kursi kosong itu,  
diam, menunggu angin kembali.  
Mungkin berharap,  
suatu hari nanti,  
akan ada seseorang yang duduk,  
mengisi hampa.

Tapi angin terus datang,  
terus berputar,  
membawa kenangan yang tercecer  
di antara langkah-langkah  
yang hilang entah ke mana.

Dan kursi kosong,  
hanya diam,  
tak tahu kapan  
angin akan berhenti bercerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun