Pertanian tembakau di Kota Tasikmalaya terus menunjukkan prospek yang menjanjikan. Hingga akhir tahun 2024, sekitar 10 hektar lahan di tujuh kecamatan telah dioptimalkan untuk budidaya tembakau.
Melihat peluang pasar yang terbuka lebar, baik dalam negeri maupun luar negeri, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Tasikmalaya berencana memperluas lahan pertanian tembakau sebanyak empat hektar di tiga kecamatan lainnya.
Asop Saeful Millah, yang baru dikukuhkan sebagai Ketua APTI Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa sebagian besar lahan tembakau terletak di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Kawalu.
Menurutnya, target produksi tembakau di Tasikmalaya adalah 1,4 ton per hektar, yang akan mendongkrak pendapatan para petani. Kualitas tanah dan iklim di daerah ini juga dinilai sangat cocok untuk pertanian tembakau, memperkuat posisi Tasikmalaya sebagai salah satu produsen tembakau unggulan di Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana, menyatakan apresiasinya atas pengukuhan pengurus baru APTI.
Ia menegaskan bahwa sejarah panjang tembakau Tasikmalaya, terutama dari wilayah Sukaratu, menunjukkan kualitas produk yang sangat tinggi.
Bahkan, tembakau dari daerah ini konon menjadi favorit para bangsawan Belanda pada masa lalu, yang menandakan bahwa tembakau Tasikmalaya memiliki potensi pasar yang besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.
Adang juga menekankan bahwa di Tasikmalaya masih banyak lahan potensial yang bisa dikembangkan untuk pertanian tembakau. Sejak tahun 2022, beberapa petani di wilayah kecamatan tertentu sudah mulai mengembangkan budidaya tanaman ini.
Untuk mendukung pertumbuhan ini, Dinas Pertanian telah meluncurkan berbagai program yang mencakup penyediaan bibit unggul, pelatihan, dan penyuluhan teknis kepada para petani.
Dengan sinergi antara pemerintah dan asosiasi petani, harapannya adalah bahwa pertanian tembakau di Tasikmalaya tidak hanya akan memperluas lahan dan meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pengembangan yang berkelanjutan ini diharapkan bisa menjadikan Tasikmalaya sebagai salah satu pusat produksi tembakau yang berpengaruh, baik secara nasional maupun internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H