Aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dalam jangka waktu lama, seperti mengemudi jarak jauh atau bekerja dengan tugas yang monoton, dapat menyebabkan kelelahan mental. Ketika otak terlalu lelah, kemungkinan untuk mengalami microsleep meningkat.
3. Shift Kerja Malam
Pekerja shift malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami microsleep karena mereka sering kali harus bekerja di saat tubuh secara alami membutuhkan istirahat.
Gangguan ritme sirkadian akibat bekerja di malam hari bisa menyebabkan kurang tidur dan meningkatkan kelelahan.
4. Gangguan Tidur
 Â
Masalah kesehatan seperti sleep apnea, insomnia, atau gangguan tidur lainnya juga dapat menyebabkan microsleep. Gangguan ini mempengaruhi kualitas tidur seseorang sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap kantuk di siang hari.
5. Mengemudi Jarak Jauh
Mengemudi jarak jauh dalam waktu lama, terutama di malam hari, bisa memicu microsleep. Kurangnya rangsangan visual dan monotoninya perjalanan membuat otak lebih cepat merasa lelah, meningkatkan risiko microsleep.
Bahaya Microsleep
Meskipun terjadi dalam hitungan detik, microsleep dapat menimbulkan risiko yang sangat serius. Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan microsleep:
1. Kecelakaan Lalu Lintas
 Â
Salah satu risiko terbesar microsleep adalah kecelakaan lalu lintas. Ketika pengemudi mengalami microsleep, mereka bisa kehilangan kontrol kendaraan dalam hitungan detik, yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
2. Kecelakaan Kerja