Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu instrumen penting dalam membangun ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.Â
Sejak diperkenalkan, banyak BUMDes yang telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.Â
Namun, mengelola BUMDes yang menguntungkan bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan perencanaan matang, inovasi, dan manajemen yang baik untuk memastikan keberhasilan BUMDes.
Berikut ini adalah beberapa tips dalam mengelola BUMDes agar dapat memberikan keuntungan berkelanjutan, yang didasarkan pada contoh BUMDes-BUMDes sukses di Indonesia.
1. Identifikasi Potensi Lokal
Salah satu kunci kesuksesan BUMDes adalah memanfaatkan potensi lokal yang unik di desa. Setiap desa memiliki sumber daya alam, budaya, dan keterampilan masyarakat yang berbeda-beda.Â
Oleh karena itu, penting bagi pengelola BUMDes untuk mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan menjadi usaha yang menguntungkan.
Contoh sukses adalah BUMDes Ponggok di Klaten, Jawa Tengah, yang berhasil mengembangkan potensi wisata air di desa tersebut.Â
Dengan memanfaatkan mata air alami, BUMDes Ponggok mendirikan objek wisata Umbul Ponggok, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di daerah tersebut.Â
Wisata ini tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga dari luar daerah, sehingga meningkatkan pendapatan desa.
2. Manajemen Profesional dan Transparan
Manajemen yang baik adalah fondasi bagi kesuksesan setiap bisnis, termasuk BUMDes. BUMDes harus dikelola secara profesional, dengan manajemen yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam menjalankan bisnis.Â
Selain itu, transparansi dalam pengelolaan dana dan pelaporan keuangan sangat penting agar BUMDes tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat desa.
BUMDes Tirta Mandiri di Desa Ponggok, misalnya, menerapkan manajemen yang profesional dengan membentuk struktur organisasi yang jelas.Â
Mereka memiliki sistem pelaporan keuangan yang transparan, yang memungkinkan masyarakat desa untuk mengetahui secara detail bagaimana dana BUMDes digunakan dan keuntungan yang diperoleh.Â
Kepercayaan masyarakat ini menjadi pendorong bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
3. Inovasi dalam Produk dan Layanan
Inovasi adalah kunci untuk tetap kompetitif dalam dunia bisnis yang selalu berubah. BUMDes yang sukses adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan produk atau layanan yang dibutuhkan pasar.Â
Selain itu, diversifikasi usaha juga penting agar tidak bergantung hanya pada satu sumber pendapatan.
Contoh lainnya adalah BUMDes Tirta Agung di Desa Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur, yang mengembangkan usaha wisata berbasis pertanian dan alam.Â
Tidak hanya menyediakan agrowisata, BUMDes ini juga berinovasi dengan menyediakan berbagai paket wisata yang menarik, seperti wisata kuliner dan edukasi pertanian.Â
Dengan inovasi ini, mereka berhasil menarik banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatan desa.
4. Pelibatan Masyarakat Desa
BUMDes harus dijalankan dengan prinsip inklusif, di mana seluruh masyarakat desa dilibatkan dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan.Â
Ini bisa dalam bentuk partisipasi langsung sebagai pekerja, mitra usaha, atau melalui pemberdayaan masyarakat untuk menghasilkan produk yang dapat dijual melalui BUMDes.
BUMDes Sumber Sejahtera di Desa Sumberarum, Yogyakarta adalah contoh lain di mana pelibatan masyarakat menjadi salah satu kunci sukses.Â
BUMDes ini bergerak di sektor pertanian organik, di mana masyarakat setempat diajak untuk menanam sayuran organik.Â
BUMDes kemudian membantu memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, sehingga meningkatkan pendapatan petani lokal.Â
Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan BUMDes, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa.
5. Akses Pembiayaan dan Kerjasama dengan Pihak Eksternal
Modal sering kali menjadi tantangan dalam mengembangkan usaha BUMDes. Namun, BUMDes yang sukses biasanya mampu memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan, baik dari dana desa, perbankan, maupun lembaga lainnya.Â
Selain itu, kerjasama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah, swasta, atau lembaga non-pemerintah, dapat membantu memperluas akses pasar dan meningkatkan kapasitas usaha.
Sebagai contoh, BUMDes Bersama di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mendapatkan dukungan modal dan bantuan teknis.Â
Mereka juga bermitra dengan pihak swasta dalam mengembangkan usaha pengolahan hasil pertanian, yang membantu meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.
6. Pemasaran yang Efektif
Tanpa pemasaran yang efektif, produk dan layanan yang dihasilkan oleh BUMDes mungkin tidak akan dikenal luas. Pengelola BUMDes harus memanfaatkan berbagai saluran pemasaran, baik secara offline maupun online, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.Â
Penggunaan media sosial dan platform digital bisa sangat efektif dalam mempromosikan produk dan layanan BUMDes.
BUMDes Desa Bejiharjo, Yogyakarta, yang mengelola wisata Goa Pindul, menggunakan media sosial untuk menarik perhatian wisatawan.Â
Mereka juga bekerja sama dengan agen travel dan platform wisata online untuk mempromosikan paket wisata mereka.Â
Hasilnya, Desa Bejiharjo kini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata alam yang ramai dikunjungi.
7. Monitoring dan Evaluasi Rutin
BUMDes yang menguntungkan tidak hanya fokus pada bagaimana memulai usaha, tetapi juga terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja usaha mereka.Â
Evaluasi ini penting untuk melihat apakah strategi yang diterapkan berhasil dan jika ada perbaikan yang perlu dilakukan.
Di BUMDes Sejahtera Mandiri di Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, mereka secara rutin melakukan evaluasi terhadap semua unit usaha yang mereka kelola, mulai dari pengelolaan sampah, pengolahan limbah, hingga usaha kuliner.Â
Melalui evaluasi ini, mereka dapat terus meningkatkan efektivitas usaha dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Keberhasilan BUMDes dalam menciptakan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat desa sangat bergantung pada manajemen yang baik, inovasi, serta keterlibatan aktif masyarakat.Â
Dengan mengidentifikasi potensi lokal, menjalankan manajemen yang transparan, melakukan inovasi, melibatkan masyarakat, serta menjaga akses pembiayaan dan pemasaran yang efektif, BUMDes dapat menjadi instrumen penting dalam membangun ekonomi desa yang kuat dan berkelanjutan.Â
Contoh sukses BUMDes seperti Ponggok, Pujon Kidul, dan Sumber Sejahtera menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, BUMDes bisa menjadi mesin penggerak perekonomian desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H