Kemarin saya mengunjungi salah seorang tetangga saya yang masih saudara yang kebetulan pada waktu itu sedang panen jangkrikÂ
Enda Juanda (65) ditemani anaknya Hadiana (27) adalah satu dari beberapa peternak jangkrik di daerah kami. Mereka ternak jangkrik baru sekitar dua tahunan. Dan saya pun mencoba mencari tahu bagaimana seluk beluk mengelola ternak jangkrik ini. Disertai riset dari beberapa sumber rujukanÂ
Ternak jangkrik merupakan salah satu usaha yang kini semakin diminati banyak orang. Tidak hanya mudah dilakukan, usaha ini juga bisa memberikan keuntungan yang cukup besar.Â
Jangkrik banyak dicari sebagai pakan burung, reptil, ikan, bahkan ada yang mengolahnya sebagai bahan pangan manusia di beberapa tempat. Dengan semakin tingginya permintaan, peluang bisnis ini terbuka lebar bagi siapa saja.Â
Berikut ini adalah beberapa tips untuk ternak jangkrik yang mudah dan menguntungkan untuk pemula.
1. Persiapan Kandang yang Tepat
Salah satu hal terpenting dalam ternak jangkrik adalah menyiapkan kandang yang sesuai dengan kebutuhan jangkrik. Jangkrik memerlukan tempat yang tenang, jauh dari kebisingan dan getaran, karena mereka sangat sensitif terhadap kedua hal tersebut. Pilihlah lokasi yang tidak terlalu ramai dan aman dari predator seperti tikus atau semut.
Kandang jangkrik biasanya dibuat dari bahan kayu atau triplek dengan ukuran bervariasi tergantung jumlah jangkrik yang akan dibudidayakan.Â
Sebagai panduan, kandang berukuran 1 meter x 2 meter bisa menampung hingga ribuan jangkrik. Pastikan juga kandang memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara lancar. Tutupi bagian atas kandang dengan jaring halus untuk mencegah jangkrik kabur.Â
Bagian dasar kandang bisa dilapisi dengan koran atau kain agar mudah dibersihkan dari kotoran. Kandang jangkrik juga sebaiknya dilengkapi dengan tempat bertelur berupa wadah yang berisi pasir lembab atau tanah halus, di mana jangkrik betina bisa meletakkan telurnya.