Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Hijau Indonesia Tantangan dan Harapannya

5 September 2024   18:46 Diperbarui: 5 September 2024   18:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Hambatan Kebijakan dan Regulasi

Meskipun pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan untuk mendukung ekonomi hijau, implementasinya sering kali menghadapi kendala. Regulasi yang ada terkadang tumpang tindih atau kurang konsisten. 

Misalnya, kebijakan terkait deforestasi dan penggunaan lahan terkadang bertentangan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi, seperti perluasan lahan perkebunan dan pertambangan.

Harapan Ekonomi Hijau di Indonesia

1. Peningkatan Investasi di Sektor Hijau

Harapan besar muncul dari semakin meningkatnya minat investor pada sektor-sektor yang ramah lingkungan. Beberapa perusahaan besar mulai beralih pada praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. 

Selain itu, pemerintah juga mulai mendorong investasi di bidang energi terbarukan dan industri hijau. Dengan adanya insentif dari pemerintah, sektor swasta diharapkan lebih termotivasi untuk berinvestasi dalam teknologi hijau dan mempraktikkan produksi yang lebih bersih.

2. Dukungan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmen dalam menghadapi perubahan iklim dengan menandatangani Perjanjian Paris dan menetapkan target penurunan emisi karbon. 

Program-program seperti *Low Carbon Development Indonesia* (LCDI) dan *Green Economy Initiative* menjadi langkah nyata pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. Ke depan, dengan kebijakan yang lebih terarah dan dukungan regulasi yang jelas, harapan untuk mewujudkan ekonomi hijau semakin besar.

3. Pengembangan Teknologi dan Inovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun