Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Money

8 Alasan Mengapa Bisnis UMKM Bisa Terpuruk dan Solusinya

5 September 2024   11:04 Diperbarui: 5 September 2024   11:10 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Meskipun kontribusi UMKM terhadap perekonomian sangat signifikan, banyak pelaku usaha yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan bisnisnya.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan bisnis UMKM terpuruk, mulai dari manajemen yang kurang baik hingga tantangan eksternal. Tulisan kali ini akan membahas 8 alasan utama mengapa bisnis UMKM bisa mengalami kemunduran, serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya.

1. Kurangnya Pengelolaan Keuangan yang Baik

Salah satu penyebab utama kegagalan UMKM adalah kurangnya pengelolaan keuangan yang baik. Banyak pelaku usaha yang tidak memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis, sehingga sulit untuk melacak arus kas dan mengetahui kondisi finansial usaha.

Solusi: Pelaku UMKM perlu mengelola keuangan bisnis secara profesional dengan menggunakan pembukuan yang jelas.

Menggunakan aplikasi akuntansi sederhana dapat membantu memonitor pemasukan dan pengeluaran dengan lebih baik.

2. Minimnya Inovasi Produk

Banyak pelaku UMKM yang gagal karena tidak mampu berinovasi atau menyesuaikan produknya dengan tren pasar yang terus berubah.

Produk yang monoton dan tidak mengikuti perkembangan pasar akan ditinggalkan oleh konsumen.

Solusi: Lakukan riset pasar secara berkala untuk mengetahui tren dan kebutuhan konsumen. Pelaku UMKM harus selalu berinovasi, baik dari segi produk, kemasan, maupun cara pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun