Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta, pegiat dan penikmat aksara

Penyuka kopi penikmat literasi // Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perempuan dalam Pusaran Pilkada 2024: Sebuah Harapan Baru Demokrasi

4 September 2024   21:35 Diperbarui: 4 September 2024   21:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada 2024 (Sumber:Kompas)

Partai-partai ini melihat bahwa perempuan memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatasi masalah, yang sering kali lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

4. Krisis Kepemimpinan dan Kebutuhan akan Perubahan

Di beberapa daerah, masyarakat merasa tidak puas dengan kepemimpinan yang ada dan menginginkan perubahan. Dalam konteks ini, kandidat perempuan sering kali dipandang sebagai alternatif yang segar dan berbeda.

Mereka dianggap mampu membawa perspektif baru dan solusi inovatif untuk masalah-masalah yang ada, seperti pengelolaan anggaran yang lebih efektif, peningkatan layanan publik, dan pengentasan kemiskinan.

5. Peran Aktif dalam Komunitas

Banyak perempuan yang maju dalam Pilkada 2024 memiliki rekam jejak sebagai pemimpin komunitas yang aktif. Mereka telah membuktikan diri dalam berbagai program sosial, pemberdayaan masyarakat, dan inisiatif lingkungan.

Pengalaman ini memberi mereka kepercayaan diri untuk terjun ke dunia politik dan menawarkan kepemimpinan yang lebih humanis dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

6. Dukungan Media dan Kampanye Publik

Peran media dalam mendukung perempuan di politik juga sangat signifikan. Kampanye publik yang mendorong kesetaraan gender, serta liputan yang lebih adil dan seimbang tentang kandidat perempuan, membantu memperkenalkan mereka kepada pemilih.

Media sosial juga menjadi alat penting bagi kandidat perempuan untuk menjangkau pemilih muda dan membangun basis dukungan yang kuat.

7. Pengalaman dalam Tata Kelola dan Administrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun