Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta, pegiat dan penikmat aksara

Penyuka kopi penikmat literasi // Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Perjalanan

30 Agustus 2024   19:23 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Misteri perjalanan (sumber: Dokpri/AI)

Kita berjalan di jalan setapak,  
Di mana hujan deras dan badai mengamuk,  
Setiap langkah adalah perjuangan,  
Setiap nafas adalah luka yang sembuh perlahan.

Kita tak tahu kapan akhir tiba,  
Namun terus melangkah, walau tanpa cahaya,  
Karena di ujung sana, harapan masih membara,  
Meski tersembunyi di balik kabut yang tebal.

Kadang kita ingin menyerah,  
Di persimpangan yang penuh duri,  
Tapi hati ini tak mengenal lelah,  
Terus berjuang, walau peluh dan perih.

Tantangan datang tanpa aba-aba,  
Ujian hadir tanpa peringatan,  
Namun perlahan kita belajar menerima,  
Bahwa ikhlas adalah jawaban.

Dalam perjalanan yang tak berujung ini,  
Kita menemukan kedamaian di tengah derita,  
Bukan dalam kemenangan atau akhir cerita,  
Tapi dalam ketenangan hati yang rela.

Dan ketika akhirnya sampai di ujung,  
Kita menyadari, semua rasa yang terjal,  
Adalah bagian dari kisah yang kita rangkai,  
Dalam ikhlas, kita temukan arti sejati dari perjalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun