Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perlukah Melakukan Sadfishing di Media Sosial?

19 Agustus 2024   14:04 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesedihan yang dialami pengguna media sosial (Sumber gambar: Freepik)


Sadfishing adalah fenomena yang semakin sering ditemui di media sosial, di mana seseorang membagikan postingan yang berlebihan tentang kesedihan atau masalah pribadi dengan tujuan untuk menarik simpati atau perhatian dari pengikutnya. 

Meskipun keinginan untuk mendapatkan dukungan adalah hal yang wajar, sadfishing dapat menjadi masalah ketika tujuan utamanya adalah manipulasi emosional demi mendapatkan perhatian lebih, bukan untuk mencari bantuan yang sejati.

Alasan di balik Sadfishing 

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin terlibat dalam sadfishing. Salah satunya adalah kebutuhan mendesak untuk mendapatkan perhatian, terutama di kalangan pengguna muda yang merasa kesepian atau tidak mendapatkan cukup perhatian di dunia nyata. 

Faktor lain termasuk gaya keterikatan yang cemas, di mana individu sangat membutuhkan validasi dan takut akan penolakan. 

Terkadang, sadfishing juga dipicu oleh rasa cemburu atau ketidakpuasan terhadap kehidupan seseorang, yang menyebabkan mereka berusaha mencari pengakuan dengan cara ini

Risiko Sadfishing

Meskipun sadfishing bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri, fenomena ini memiliki beberapa risiko. 

Pertama, sadfishing dapat memicu reaksi negatif dari orang lain, seperti tuduhan mencari perhatian secara berlebihan, yang justru dapat memperburuk kondisi mental seseorang yang sebenarnya membutuhkan dukungan. 

Lebih jauh lagi, sadfishing bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan, seperti cyberbullying atau bahkan ancaman dari predator online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun