Ini bisa dicapai dengan mendorong produksi pangan lokal, memperkuat jaringan distribusi pangan, dan memberikan edukasi tentang gizi dan pola makan sehat.
Di lingkungan desa atau RT/RW, upaya ini bisa dimulai dengan mengidentifikasi keluarga yang rentan terhadap kemiskinan dan kelaparan, kemudian menyediakan bantuan yang tepat.
Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam kegiatan pertanian berkelanjutan, seperti urban farming atau kebun komunitas, yang tidak hanya menyediakan pangan tetapi juga memperkuat ikatan sosial.
Korelasi antara Pembentukan Desa Siaga, dan Pencegahan Kelaparan di MasyarakatÂ
Desa Siaga  adalah konsep yang dirancang untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah, termasuk bencana alam, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Dalam konteks pencegahan kelaparan, Desa Siaga dan berperan penting dalam menciptakan sistem tanggap darurat yang cepat dan efisien, memastikan bahwa kebutuhan dasar, termasuk pangan, dapat segera terpenuhi ketika diperlukan.
Desa Siaga  dapat berfungsi sebagai penggerak utama dalam penyediaan dan distribusi pangan di masa krisis.
Melalui pembentukan lumbung pangan lokal, masyarakat bisa menyimpan bahan pangan yang nantinya didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.
Selain itu, Desa Siaga juga bisa menginisiasi program gotong royong untuk memastikan tidak ada warga yang kelaparan.
Langkah-langkah untuk Mengatasi Krisis Ketahanan Pangan di Masyarakat
1. Pemetaan dan Identifikasi Kebutuhan:
Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah pemetaan daerah yang rawan kelaparan dan identifikasi keluarga atau individu yang paling membutuhkan. Pemetaan ini akan membantu dalam penyusunan rencana aksi yang lebih terarah dan efisien.