Dalam kehidupan sehari-hari, Ungkapan "forgive, not forget" sering kita dengar. Ungkapan ini menggambarkan sikap seseorang yang memaafkan kesalahan orang lain, tetapi tidak melupakan apa yang telah terjadi.Â
Dalam ajaran Islam, bagaimana sebenarnya pandangan mengenai konsep ini? Apakah seorang Muslim dianjurkan untuk memaafkan dan melupakan, atau boleh memaafkan tetapi tetap mengingat kesalahan orang lain?
Memaafkan dalam Islam
Memaafkan adalah salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW banyak menekankan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."
(Surah Al-A'raf: 199)
Ayat ini menunjukkan bahwa memaafkan adalah bagian dari akhlak yang mulia dan merupakan perintah langsung dari Allah SWT.Â
Memaafkan juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridha-Nya.Â
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, memaafkan diibaratkan sebagai tindakan yang memuliakan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memaafkan kesalahan orang lain, maka Allah akan memuliakannya."
(HR. Muslim)
 Tidak Melupakan, Namun Tetap Berhati-hati
Meskipun Islam sangat menganjurkan untuk memaafkan, tidak ada keharusan untuk melupakan kesalahan yang telah terjadi, terutama jika hal tersebut dapat membawa mudarat di kemudian hari.Â