Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari Perceraian, Pasangan Muda Wajib Memperhatikan 7 Hal Berikut ini

8 Agustus 2024   20:14 Diperbarui: 10 Agustus 2024   15:27 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak perceraian terhadap anak (Kompas.Com)

"Pernikahan adalah salah satu komitmen terbesar yang diambil oleh dua individu. Bagi pasangan muda, terutama yang baru menikah, menjalani kehidupan bersama sering kali datang dengan berbagai tantangan."

Masalah kecil yang diabaikan dapat berkembang menjadi masalah besar, bahkan berujung pada perceraian.

Untuk menghindari hal ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pasangan muda guna memperkuat hubungan mereka dan menjaga keharmonisan pernikahan.

1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Komunikasi adalah fondasi dari hubungan yang sehat. Pasangan muda perlu mengembangkan kebiasaan untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran mereka.

Jangan biarkan masalah kecil menumpuk menjadi bom waktu yang dapat meledak di kemudian hari. Belajarlah untuk mendengarkan pasangan dengan empati dan berusaha memahami perspektif mereka.

Dengan komunikasi yang baik, banyak masalah dapat diatasi sebelum berkembang menjadi konflik besar.

2. Menghargai Perbedaan dan Menerima Kekurangan

Setiap individu membawa nilai, kebiasaan, dan latar belakang yang berbeda ke dalam pernikahan.

Perbedaan ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber ketegangan. Penting bagi pasangan muda untuk belajar menghargai perbedaan tersebut dan menerima kekurangan satu sama lain.

Alih-alih berusaha mengubah pasangan, cobalah untuk fokus pada kualitas positif yang mereka miliki dan bagaimana kalian bisa saling melengkapi. Ini akan membantu mengurangi gesekan dan memperkuat ikatan emosional.

 3. Mengelola Keuangan Bersama

Masalah keuangan sering kali menjadi penyebab utama konflik dalam pernikahan. Oleh karena itu, pasangan muda perlu duduk bersama dan mendiskusikan bagaimana mereka akan mengelola keuangan bersama.

Tentukan anggaran, rencana tabungan, dan bagaimana kalian akan menangani utang jika ada. Transparansi dalam hal keuangan sangat penting untuk mencegah kesalahpahaman.

Selain itu, buatlah kebiasaan untuk mendiskusikan keputusan keuangan besar sebelum mengambil langkah. Ini akan membantu menjaga kepercayaan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu.

 4. Luangkan Waktu Berkualitas Bersama

Kesibukan sehari-hari sering kali membuat pasangan muda lupa untuk meluangkan waktu berkualitas bersama.

Padahal, waktu berkualitas sangat penting untuk menjaga keharmonisan hubungan. Pastikan kalian menghabiskan waktu bersama untuk melakukan aktivitas yang kalian nikmati, baik itu pergi makan malam, berolahraga bersama, atau hanya berbicara di akhir hari.

Momen-momen seperti ini dapat memperkuat hubungan emosional dan membantu kalian tetap terhubung di tengah rutinitas yang sibuk.

5. Tetap Romantis dan Saling Menghargai

Romantisme sering kali memudar seiring berjalannya waktu dalam pernikahan. Namun, menjaga api asmara tetap menyala sangat penting untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan dalam hubungan.

Lakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kasih sayang dan penghargaan terhadap pasangan, seperti memberikan kejutan kecil, mengucapkan kata-kata manis, atau sekadar memeluk tanpa alasan.

Romantisme dan rasa saling menghargai akan membuat pasangan merasa diperhatikan dan dicintai, sehingga ikatan pernikahan semakin kuat.

6. Bersikap Fleksibel dan Adaptif

Perubahan adalah hal yang tak terhindarkan dalam kehidupan. Seiring berjalannya waktu, kondisi dan situasi akan berubah, baik itu terkait pekerjaan, tempat tinggal, atau bahkan kehadiran anak.

Pasangan muda perlu belajar bersikap fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan ini. Jangan kaku dengan rencana awal, tetapi terbukalah terhadap kemungkinan-kemungkinan baru yang mungkin muncul.

Sikap adaptif akan membantu kalian menghadapi tantangan bersama dan menjaga keharmonisan pernikahan di tengah perubahan yang terjadi.

7. Mencari Bantuan Saat Diperlukan

Tidak ada yang sempurna dalam pernikahan, dan terkadang masalah yang dihadapi mungkin terlalu besar untuk diatasi sendiri.

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti konselor pernikahan jika kalian merasa hubungan mulai mengalami masalah serius.

Bantuan dari pihak ketiga yang netral dapat memberikan perspektif baru dan membantu kalian menemukan solusi yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.

Mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menunjukkan komitmen kalian untuk memperbaiki hubungan.

Pernikahan yang sukses membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak.

Dengan komunikasi yang baik, penghargaan terhadap perbedaan, pengelolaan keuangan yang bijaksana, serta perhatian terhadap romantisme dan waktu berkualitas, pasangan muda dapat membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan mereka.

Selain itu, sikap fleksibel dan keberanian untuk mencari bantuan saat diperlukan akan membantu mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Dengan demikian, pasangan muda dapat menghindari perceraian dan menjaga pernikahan tetap harmonis dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun