2. Mempunyai Gaya Hidup  Konsumtif
Seseorang yang mempunyai gaya hidup konsumtif dengan gaya kehidupan glamor atau mewah yang selalu mengikuti trend, menjadi pendorong untuk melakukan korupsi
Kondisi tersebut biasanya diperparah dengan tidak adanya dukungan finansial yang memadai sehingga mendorong seseorang untuk melakukan solusi yang instan dengan melakukan tindakan korupsi
 3. Lemahnya Moral dan Spiritual
Â
Lemahnya moral dan Iman spiritual seseorang ditambah aspek yang lainnya seperti lemahnya kejujuran, rendahnya rasa malu akan mendorong seseorang melakukan korupsi
Ketika moral, iman, spiritual lemah, maka akan mudah tergoda untuk melakukan korupsi. Biasanya godaan korupsi kan datang dari atasan, teman setingkat, bawahan, atau pihak lainnya yang memberikan kesempatan untuk melakukannya
Faktor Eksternal
 1. Aspek Sosial
Â
Benteng pertahanan pertama adalah keluarga. Jika keluarga lemah dalam moral sebagai benteng pertahanan pertama, apalagi keluarga ikut mendorong maka dipastikan tindakan korupsi akan terjadi
Aspek yang kedua adalah nilai budaya di masyarakat yang mendukung korupsi, misalnya masyarakat hanya menghargai seseorang yang dinilai dari sisi kekayaannya. Selanjutnya terbiasa melakukan gratifikasi kepada pejabat
 2. Aspek politik
Â
Tujuan politik yang sudah melenceng dari tujuan hakikinya, yang seyogyanya  mewadahi kepentingan masyarakat, hal tersebut malah dipakai untuk memperkaya diri dan kelompoknya dengan berbagai cara menghalalkan aspek moral salahsatunya dengan praktek money politik untuk melanggengkan kekuasaannya
 3.  Aspek Hukum
Â
Lemahnya regulasi yang menjadi celah para koruptor mencari jalan untuk memuluskan niat korupsinya, dan gagal membuat efek jera
Selanjutnya produk hukum yang memiliki pasal-pasal yang multitafsir dan tidak jelas aturannya cenderung menguntungkan pihak pihak tertentu
Begitupun sanksi yang tidak sebanding dengan pelaku korupsi dan  tidak tepat sasaran. Sehingga para koruptor bebas mengeruk uang rakyat tanpa penyesalan dan rasa malu