Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Jam Dinding, Pansos, dan Tantangan Ikhlas

12 Oktober 2023   14:59 Diperbarui: 12 Oktober 2023   15:49 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Filosofi jam Dinding ( Sumber: Pixaby)

Pagi tadi ada seorang teman yang memasang status di media sosialnya terkait pelajaran hidup dari sebuah jam dinding. 

Status tersebut memuat kalimat sederhana, namun kalau direnungkan cukup menggelitik dan menggugah rasa untuk berintrosfeksi diri dan menjadi tantangan tersendiri di tengah kondisi zaman yang serba memburu materi. 

Berikut statusnya:

 Belajardari jam dinding: "Dilihat orang atau tidak ia tetap berdetak, dihargai orang atau tidak ia tetap berputar, ada yang berterimakasih atau tidak ia tetap bekerja, jika jam dinding bisa bicara, ia akan berkata: "karena aku punya kualitas, komitmen, dan tanggung jawab."

Status teman saya ini seperti mengingatkan saya kepada makna dari ikhlas. Ikhlas dalam melaksanakan pekerjaan. Ya sebenarnya kalimatnya sederhana sih memang, namun terkadang dengan berbagai persoalan yang dihadapi kita, baik dipekerjaan kantor, organisasi, komunitas, dan lainnya rasanya ada saja godaan dan tantangan dalam meraih dan menjalankan makna ikhlas tersebut, tidak mudah, namun itulah hidup sesungguhnya yang harus diperjuangkan

Kata Ikhlas memang sederhana namun yang berat sebenarnya menjalankannya. Namun jika kita memahami hikmahnya tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk kita belajar untuk kuat dan membersihkan diri penyakit hati

Makna Kata Ikhlas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhlas berarti bersih hati atau tulus. Dalam ajaran Islam, Ikhlas merupakan intisari atau ruh dari amal perbuatan. 

Yakni dalam menjalankan pekerjaan terutama menyangkut hubungan ibadah kita semestinya hanya tertumpu untuk mencari keridhoan Allah SWT, tidak untuk tujuan tertentu seperti ria atau pamer atau tujuan ingin dipuji dan lainnya

Ikhlas menurut para ahli agama:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun