Jadi sebenarnya peringatan Maulid Nabi SAW tujuannya bukan pada merayakan kelahiran Rasulullah SAW, tapi lebih jauh lagi  kepada bagaimana kita umat Islam meneladani Siratun Nabi atau perjalanan kehidupan Baginda Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman atau tuntunan hidup manusia
 Membumikan Rahmat bagi Semesta Alam
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107: "Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam."
Salahsatu makna Maulid Nabi Muhammad SAW selanjutnya adalah sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada umat manusia dengan mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri buat kita umat Islam pada khususnya, sejauhmana kita baik secara individu, kelompok, organisasi bisa menjadikan diri kita rahmat bagi alam semesta.Â
Timbulah beberapa pertanyaan yang perlu kita renungkan bersama berkaitan dengan berbagai isu baik isu sosial, lingkungan, moral yang sedang terjadi di Negara kita.Â
Sudahkah diri kita menjadi bagian yang ikut berkontribusi dalam berbagai persoalan krusial dewasa ini tersebut?
Contohnya sudahkah  kita ikut membantu meringankan atau mencegah polusi untuk mencegah pemanasan global yang bisa dimulai dari diri sendiri, kelurga, lingkungan terkecil kita?.Â
Sudahkah kita menjadi tauladan untuk tidak membuang sampah sembarangan?, Sudahkah kita membantu meringankan beban fakir miskin yang berada dekat diantara kita?
Dan pertanyaan pertanyaan ringan tersebut apabila kita respon dengan mengimplementasikan dengan kerja nyata di kehidupan sehari hari, setidaknya kita telah berusaha meneladani Siratun Nabi (perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW) sebagai rahmat bagi semesta alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H