Peristiwa Isra Miraj merupakan sebuah peristiwa yang sangat fenomenal dan agung bagi umat Islam, karena didalamnya terdapat sarat makna yang dalam, sebuah tuntunan untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat muslim pada khususnya.
Peristiwa ini terkait pengalaman spiritual Nabi besar Muhammad SAW. Perjalanan Rasulullah SAW ini sampai sampai  diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 1 yang artinya:
"Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya pada waktu malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang kami berkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan dia (Muhammad SAW) tentang ayat ayat Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
Dalam peristiwa Isra Miraj tersebut Nabi Muhammad SAW banyak menimba pengalaman rohani, diantaranya kedekatnnya dengan Allah SWT, bertemu dengan para nabi, diperlihatkan dengan berbagai corak tabiat manusia, dan yang lebih penting adalah diberi kewajiban shalat 5 waktu, yang merupakan sebagai obat dan sarana untuk kemajuan rohani
Banyak hikmah yang bisa kita ambil  dari  peristiwa Isra dan Miraj tersebut. Namun yang terpenting adalah sebagaimana Rasulullah SAW yang telah menjadi manusia paripurna, dan memperoleh marifat kedekatan dengan Allah SWT, tentunya sebagai umat muslim setidaknya kita sebagai umatnya harus mencontoh suritauladan beliau SAW.
Mengapa Allah SWT memberikan hadiah kewajiban melakukan ibadah shalat 5 waktu dalam perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW. Berikut ini 5 Esensi dari menjalankan Shalat yang berguna bagi pengembangan diri:
1. Peristiwa Isra Miraj merupakan sebuah tonggak lahirnya shalat lima waktu yang menjadi inti kepatuhan dari dua keshalehan yakni keshalehan individu dan keshalehan social
Sebagaimana hubungan kedekatan Rasulullah SAW dengan Allah SWT yang digambarkan kedekatannya dalam peristiwa Miraj, seperti jarak sebuah busur dan anak panah. Maka ketika manusia sudah mempunyai kedekatan dengan Tuhannya, maka yang akan terjadi adalah terbentuknya spirit untuk terus menjalin kecintaan dengan Allah SWT yang berimbas kepada usaha untuk menjalankan segala syariat yang sudah ditentukanNya, dan otomatis akan menjadi pribadi yang shaleh secara spiritual. Orang yang shaleh secara spiritual akan secara otomatis akan berpengaruh kepada kesahalehan sosialnya
2. Shalat sejatinya bisa mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar.
Shalat yang bagaimana yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar? Yaitu shalat yang bukan sekedar dilakukan hanya sebuah ritual belaka, tapi mereka yang kemudian selalu menjaga spirit shalatnya dalam setiap menjalankan bagian kehidupannya. Mereka yang selalu menghadirkan Allah SWT didalam setiap sisi kehidupannya.