"Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat" (Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa'id bin Mansur dari jalan Anas bin Malik)
Maka menurut hadis tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memiliki banyak keturunan.
Dalam Alquran juga Allah berfirman yang artinya:
"Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah Allah tetapkan untukmu." (QS: Al Baqarah: 187).
Dalam kalimat 'maa kataballahu lakum' apa yang ditetapkan Allah untukmu, menurut para ulama menafsirkan kalimat tersebut denganmemiliki keturunan.
Islam telah menuntun umatnya  memberikan jalan kehidupan yang terbaik. Berumahtangga dan mempunyai keturunan merupakan fitrah manusia, dan sebagai salahsatu tujuan guna terciptanya tatanan peradaban, dimulai yang terkecil keluarga, lingkungan terkecil, sampai lingkungan dunia.
Melalui fitrah ini tentunya banyak hikmah yang bisa diambil. Kebahagian, kesedihan, kesulitan dalam mengarungi rumahtangga merupakan salahsatu jalan untuk meraih ridha Allah SWT, dan hikmah kemajuan bagi manusia itu sendiri. Disana ada lautan ganjaran, pahala yang justru bisa kita raih
Alasan yang menjadikan pasangan untuk tidak mempunyai anak atau childfree yang dijadikan gaya hidup, diantaranya terkait ketakutan resiko  finansial, dampak mental, menurut saya alasan tersebut tidak mendasar. Kecuali alasan medis yang telah disebutkan diatas.
Namun sekali lagi bahwa hidup ini adalah pilihan. Fitrah, Agama, sosial, telah mengatur semuanya untuk kebaikan. Dan melawan arus merupakan pilihan yang kurang tepat. Tapi semuanya terserah pilihan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H