Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Inilah 5 Langkah Menghindari Depresi Mengasuh Anak

27 Januari 2023   22:35 Diperbarui: 2 Februari 2023   12:46 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang Ayah tengah mengasuh anaknya. (Gambar oleh Nato Pereira, Pixabay)

"Sejahat jahatnya Harimau tidak akan memakan anaknya sendiri."

Inilah pribahasa dulu yang sudah umum kita dengar baik di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat, yang artinya betapapun jahatnya orangtua kandung, mereka tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri

Rupanya peribahasa tersebut saat ini hanya tinggal penggalan kata kata yang tak lagi dijadikan mantra dan hilang tanpa raga dan entah kenapa. Rupanya  sekarang banyak sekali kriminalitas yang dilakukan bukan oleh orang lain tapi ironisnya oleh kerabat dekat

Seorang Ibu di kelurahan Klender  Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Berinisial NK (20), Senin (23/1/2023), tega menganiaya anak kandungnya sendiri berusia dua tahun NA (2) hingga tewas. 

Ibu tersebut bahkan tega mencekik leher korban disaat anaknya tersebut sedang merasa kesakitan, Alasan ibu tersebut menganiaya karena anaknya rewel. Kejadian tragis tersebut saat ini banyak diberitakan di media masa.

Dimana ada api sudah pasti disitu ada asap. Kejadian yang menimpa seorang ibu yang tega menganiaya anaknya ini pun pasti ada faktor penyebabnya. 

Namun, walaupun demikian penganiayaan yang menyebabkan kematian apalagi pelakunya oleh ibu kandung sendiri tidak dapat ditolerir.

Memang tak dipungkiri kewajiban seorang Ibu dalam membesarkan anaknya penuh tantangan. Sehingga kalau tidak disertai kesabaran yang cukup akan berdampak pada buruknya kesehatan mental. Sehingga tidak sedikit yang mengalami depresi.

Dr. Kedar Tilwe, konsultan psikiater di Departemen of Mental Health and  Behavioral Science, Fortis, Health Care, seperti dikutip dari laman Haibunda memberikan tips untuk mengatasi stres bagi orang tua karena mengasuh anak, berikut tipsnya

 1. Sadari bahwa setiap anak itu unik

Setiap anak mempunyai potensi dan kelebihannya masing masing, jadi hindari membandingkan anak satu dengan yang lainnya, baik dengan saudara kandung atau dengan anak lainnya

2. Sadari adanya stres dan indentifikasi penyebabnya

Ketika kita merasakan stres, yang harus dilakukan adalah jangan sungkan untuk mencoba meminta masukan dari keluarga atau teman yang dipercaya bisa membantu memecahkan masalah. 

Biasanya mereka mempunyai sudut pandang pemahaman yg berbeda, ini dapat membantu mendapatkan solusi dari masalah yang dialami

3.  Dunia ini tidak selebar daun kelor

Ada pribahasa menyatakan Dunia ini tak selebar daun kelor. Artinya kita terkadang terkungkung dengan paradigma diri sendiri, terasa eksklusif. 

Padahal diluar sana masih banyak yang bisa kita pinta bantuannya, pandangannya, ada saudara, teman, dan kerabat. Jangan merasa sendiri, karena itu akan menjadi beban mental bagi kita ketika kita merasa bergelut sendirian.

4.  Hindari menerapkan Helikopter parenting

Orangtua terkadang ingin memaksakan kepada anak seperti apa yang menjadi harapannya. Padahal setiap anak itu unik, dan mempunyai ciri khas masing-masing. Untuk itu jangan paksakan kepada anak sesuatu harpan yang kita mau

 5.  Luangkanlah waktu untuk diri sendiri (me time)

Di tengah kesibukan rutinitas kesibukan sehari-hari luangkanlah waktu untuk diri sendiri, hal ini penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mental.

Dilansir dari psychologi today, Psikolog Sherrie Bourg Carter mengatakan bahwa manfaat me time diantaranya adalah: memberikan kesempatan otak untuk istirahat, menjernihkan pikiran, mengurangi stres, dan merevitalisasi tubuh. Meningkatkan konsentrasi dan produktivitas karena pikiran jadi lebih jernih

Banyak cara melakukan me time diantaranya adalah dengan meditasi, pusatkan pikiran dan perhatian, bisa dengan jalan jalan sendirian, ngopi sendirian, atau membuat jurnal. Hindari gadget untuk sementara waktu.

Selain beberapa tips di atas sebenarnya ada yang harus diperhatikan bagi orang tua yaitu jangan sampai menikahkan anak kita pada usia belum waktunya atau usia dini.

Batas usia 19 tahun untuk menikah merupakan batas minimal usia pernikahan sesuai Undang-Undang Pernikahan no 1 Tahun 1974.

Regulasi ini untuk melindungi anak anak kita dari berbagai aspek negatif diantaranya berhubungan dengan kesehatan reproduksi tubuh, dan juga kematangan berpikir. 

Itu diharapkan menghindari kematian ibu muda diantaranya karena faktor kurang siapnya proses melahirkan ditinjau dari sisi kesehatan, dan juga menghindari dari beban mental seperti depresi karena beban mental tanggung jawab keluarga muda yang masih labil.

Itulah beberapa tips mengatasi depresi bagi seorang Ibu dalam mengasuh anak. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun