Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Kiat Mengelola Kecemasan di Awal Tahun

18 Januari 2023   16:15 Diperbarui: 18 Januari 2023   16:29 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka)." (HR Al-Hakim).

Hadis diatas merupakan bentuk motivasi buat kita untuk mengawali tahun 2023 ini agar menjadi insan yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya

Karena sejatinya, manusia yang masuk kategori beruntung menurut Hadis diatas adalah manusia yang lebih baik dari periode sebelumnya. Dan apabila periode ini sama atau bahkan lebih buruk dari periode kemarin berarti kita masih dikatakan manusia yang merugi dan bahkan dikatakan celaka

Di setiap akhir pergantian tahun beberapa diantara kita pasti sudah mempunyai tradisi, untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan kehidupan selama setahun yang lampau, lalu mencoba mengevaluasinya membuat catatan catatan penting  menjadi masukan guna memperbaiki diri di tahun yg akan datang. Yangmana hal tersebut dirangkum melalui sebuah resolusi atau harapan dan keinginan yang perlu diperjuangkan

Walaupun memang tidak harus tradisi evaluasi tahunan itu dilakukan setahun sekali. Kita bisa melakukan tiap hari, minggu, bulan, untuk kemudian menjadi budaya guna menunjang kehidupan yang lebih baik lagi dikemudian hari

Namun sayangnya resolusi yang kita buat  terkadang mandeg, dan  bingung untuk mencoba mengeksekusi nya, sehingga yang terjadi adalah timbul kecemasan kecemasan yang tidak terkontrol

Sehingga bukannya  berharap mencari solusi untuk rentetan resolusi, tapi malah kemudian terjebak dalam persoalan motivasi diri yang kian rapuh sehingga mendatangkan Kecemasan -kecemasan dan ketakutan

Dilansir dari laman verywellmind  ketakutan dan kecemasan adalah suatu hal yang wajar dan alami yang dipunyai setiap manusia, karena itu akan membantu kita secara naluriah keluar dari bahaya yang mengancam, dan untuk selanjutnya membuat rencana untuk mengantisipasinya.

Biasanya yang menjadi persoalan adalah ketika kecemasan atau ketakutan disikapi dengan terlalu berlebihan, kita berpikir seolah olah permasalahan tersebut terlalu sulit bahkan berpendapat tidak ada jalan keluar lagi dalam menghadapinya

Dr. Martin Antony, seorang profesor di departemen psikologi di Metropolitan University Toronto, seperti di kutip dalam laman American Psikologi Asociation mengatakan, salahsatu terapi untuk solusi terkait menghadapi sikap mental ketakutan dan kecemasan yang berlebihan adalah dengan cara eksposur terapy

 Terapi exsposur adalah merupakan teknik perilaku yang berorientasi dimana individu menghadapi situasi yang ditakuti dengan terkendali. Dimana teori ini memberikan dukungan awal dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengalaman secara efektif prilaku dan kognitif

Menurut Martin, dalam penerapannya, biasanya klien diajak berbicara dan disuruh memaparkan pengalaman pengalaman hidupnya, atau apa yang menjadi penyebab dari ketakutan atau kecemasan secara rinci, dan dari sana ditanyakan harapan apa yang kemudian menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Martin melihat biasanya solusi datang dari pemaparan klien mereka sendiri dan kita hanya mendorong mencari celah solusi dari pemaparan persoalan mereka.

Seperti di kutip dari berbagai sumber, untuk mengantarkan kita kepada resolusi di awal tahun, khususnya Tahun baru 2023 ini, dengan nihil kecemasan, ada 4 kiat yang sebenarnya bisa di coba berikut diantaranya:

 1. Tulis resolusi secara rinci, dan buatkan langkah tahapannya

Catatan resolusi dibuat untuk memudahkan dalam menyelesaikan dan memantau tiap tahapan resolusi yang akan di eksekusi. Selain terasa ringan, kita juga akan lebih mudah untuk membantu mengingatnya

Resolusi yang dipermudah  dengan tahapan tahapannya akan membuat kita merasa ringan untuk melakukanya, karena  sudah terfokus dan terarah

 2. Kaji resiko terburuk dan buat langkah antisipasi

Dalam perjalanannya tentu ada saja rintangan yang terkadang tidak terprediksi sebelumnya. Untuk itu kita harus menyiapkan plan B jika persoalannya tidak bisa ditempuh, sesuai catatan rencana yang telah kita buat

Hal tersebut secara psikologis membantu menyiapkan mental untuk siap dalam berbagai keadaan, sehingga kita tidak merasa terlalu terbebani

 3. Jalani dari mulai yang termudah, dan lakukan secara konsisten

Melakukan tahapan ada baiknya lakukan dari mulai yang termudah terlebih dahulu, itu akan membantu supaya kita tidak langsung merasakan beban yang terlalu berat di awal.

Setelah berjalan lancar baru berlanjut bertahap ketingkat selanjutnya, yang terpenting lakukan hal tersebut secara konsisten dan kontinyu

 4. Niatkan ibadah lakukan dengan penuh tawakal

Dalam psikologi Islam Ibadah merupakan puncak dari ketentraman dan merupakan tujuan diciptakannya manusia. Dengan ibadah salahsatu diantaranya melalui shalat, manusia secara langsung bisa berkomunikasi dengan sang Maha Pencipta, berkeluh kesah memohon pertolongan dari setiap kesulitan adalah fitrah manusiawi.

Dengan demikian setiap persoalan hidup apabila dijalani dengan penuh ikhlas dan tawakal bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT maka yang dirasakan adalah ketenangan bhatin walaupun disaat ditimpa ujian.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 153, "Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar"

Semoga saja apabila ikhtiar jasmani yg dikolaborasikan dengan semangat spiritual akan berdampak kepada peningkatan yang secara signifikan terhadap kinerja dan kemajuan untuk meraih peningkatan harapan terhadap resolusi yang kita sudah catat di akhir tahun akan diraih dengan mudah di tahun berikutnya

Dan pada akhirnya semoga  kita semua terhindar menjadi manusia yang dikategorikan merugi dikarenakan belum adanya kemajuan baik secara jasmani dan rohani. Karena menurut sabda Nabi Muhamad Saw bahwa manusia yang masuk kategori beruntung adalah manusia yang berkembang dan berkemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun