Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Revolusi Akhlak

13 November 2020   08:06 Diperbarui: 13 November 2020   08:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Paul Blenkhorn. Unsplash.com

Menebar kasih sesama
Menjaring cinta
Menghapus duka
Membendung air mata
Membuat gundah jadi bahagia

Tak perlu dengan pekikan takbir
dengan suara lantang tapi kering kerontang
Lontarkan cacian menebar kebencian

Ingatlah hati itu lembut takdirnya
Kesejukan harapnya
Luluhlah ego hatinya

Tandus berubah gembur
Layaknya tanah
Menyuburkan pepohonan cinta

Itulah revolusi akhlak yang kita damba penuh cinta dalam dada merubuhkan dendam dan duka nestapa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun