Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lima Keberanian yang Harus Dimiliki Penulis Pemula

1 Oktober 2020   20:52 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:13 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis merupakan kegiatan yang sangat mulia. Karena di dalamnya kita bisa berbagi ilmu, ide, harapan, pandangan, pesan, yang bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain.

Dalam setiap agama pun mengajarkan pemeluknya untuk saling mengasihi, menasehati, dalam kebaikan dan berbagi untuk kemaslahatan manusia

Tentu hal ini merupakan ladang pahala bagi penulis karena bisa saling tukar menukar baik ilmu maupun pengalaman hidup

Sebenarnya potensi menulis lahir dalam diri setiap manusia, namun dalam perjalanannya ada yang terus dilatih sehingga mahir, ada juga yang belum mencoba karena berbagai faktor.

Dalam pengalamannya saya yang sedang terus belajar menulis menemukan berbagai kendala. Memang tidak mudah meenulis mengalir begitu saja tercipta sebuah tulisan. 

Ada banyak hal saya temukan berdasarkan pengalaman. Dari beberapa kendala ini saya menemukan bahwa faktor utamanya selain kemalasan adalah kurangnya keberanian

Berikut ini saya akan berbagi pengalaman dalm menulis terkait masalah kurangnya keberanian dalam menulis. Disini saya mencatat ada 5 keberanian yg harus dimiliki oleh penulis pemula.

1. Berani memulai

Untuk memulai sesuatu hal ternyata tidak mudah, perlu energi besar untuk memulainya dan terutama perlu dilakukan secara kontinyu

Salahsatu contoh misalnya ketika kita berlatih bersepeda. Pada awalnya sangat sulit dalam membagi fokus antara kita mengayuh sepeda, memegang stang, menjaga keseimbangan. 

Serta tenaga yang dibutuhkan juga tidak sedikit karena pembagian fokus tersebut.
Perlu puluhan kali kita jatuh dan bangun untuk bisa lancar mengayuh sepeda 

Tapi berkat latihan yang dilakukan secara kontinyu, kerja keras, fokus, akhirnya lama kelamaan bersepeda itu terasa ringan.

Begitupun dengan menulis lambat laun kalau sering berlatih semuanya akan terasa ringan lancar. Jadi langkah pertama mulai saja dulu menulis tentang tema apapun itu untuk melatih kita

2. Berani bereksplorasi

Dalam menulis perlu ide atau gagasan. Gagasan menulis bisa didapat dimanasaja. Bisa dari membaca buku, majalah, koran. 

Ketika kita ngobrol dengan saudara, keluarga, teman kalau saja kita jeli, ada saja ide yg didapat. Misalnya tentang keteladanan seseorang dalam mengarungi hidup yang keteladanan itu bisa kita bagikan ke khalayak umum melalui sebuah tulisan

Begitupun dalam membaca situasi dilingkungan tinggal kita. Misalnya banjir, sampah, kebersihan lingkungan, kerusakan alam dan lainnya.

Media sosial juga bisa dijadikan ide terkait fenomena sosial yg terjadi di masyarakat

Kita harus berani mengeksplore apapun yang kita rasakan, baik fenomena yang sdg aktual, unik, menarik, dan tentunya bermanfaat untuk kita bagikan ke publik melalui sebuah tulisan

Untuk tema tulisan di awal menulis jangan menulis dengan tema yang dirasa berat oleh kita. Tulis saja mulai dengan yang sesuai hoby kita yang ringan ringan, berdasarkan pengalaman hidup, atau sesuai keilmuan kita

3. Berani tidak di apresiasi

Niatkan seperti diawal tulisan bahwa kita menulis untuk saling berbagi semoga tulisan kita bermanfaat bagi masyarakat.

Jangan mengharapkan setiap tulisan kita selalu di apresiasi orang lain, misalnya mengharapkan  di like di medsos, diberi rating penilaian seperti di kompasiana. Dipilih menjadi artikel pilihan, atau artikel utama oleh admin

Jangan khiraukan ada atau tidak ada tulisan kita yang mengapresiasi pokonya jalan terus menulis. 

Kalo niat kita untuk berbagi ilmu Insya Allah stamina menulis akan tetap kuat.

Dan hati akan terasa bahagia karena pada dasarnya manusia diciptakan sudah tertanam secara alamiah ketika melakukan sebuah kebaikan untuk sesama akan merasakan sebuah kepuasan bathin.

4. Berani Berempati

Rasa acuh terhadap sikon yang terjadi dalam lingkungan kita akan membuat hati kita menjadi beku. Berempati membuat hati mencair menjadi lembut dan respek kepada keadaan.

Menulis merupakan respon berempati kepada keadaan yang ditulis guna berbagi pandangan yang setidaknya menjadi alternatip solusi di masyarakat

5. Berani untuk rendah hati

Merasa haus akan ilmu dan terus belajar tiada henti niscaya pengetahuan kita akan selalu bertambah. Begitu juga dalam hal belajar menulis. Jangan berhenti untuk mengembangkan diri.

Belajarlah dari semua level kalangan penulis. Karena ilmu kita terbatas. Diatas langit masih ada langit. Karena semakin kita belajar akan terasa semakin kita merasa hampa dan tuna akan ilmu. 

Jadi teruslah belajar kepada siapapun, kapanpun, dimanapun

Demikianlah 5 keberanian yang harus dimiliki oleh penulis pemula yang cukup sederhana ini, semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun