Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banjir Bandang Melanda, Tasikmalaya Harus Waspada

22 September 2020   22:15 Diperbarui: 22 September 2020   22:16 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Banjir Bandang Desa Pesawahan Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi (Foto: Kompas.com/Budiyanto)

Banjir Bandang yang melanda Kecamatan Cicurug Sukabumi Jawa Barat Senin (21/9/2020) petang menyisakan keprihatinan kita semua. Bagaimana tidak disaat masyarakat menghadapi pandemi Covid 19 tiba tiba terjadi musibah bencana banjir bandang, akibatnya 12 unit rumah dikabarkan terbawa hanyut, dan 85 unit rumah terendam banjir.

Laporan BPBD Kabupaten Sukabumi seperti dilansir media menyebutkan jumlah rumah yang terdampak banjir bandang sebanyak 97 unit.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menjelaskan bahwa terjadinya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir ini disebabkan karena adanya perpindahan musim kemarau ke musim hujan.

Bahkan BMKG memprediksi hujan dengan intensitas tinggi akan berlanjut dari akhir September sampai dengan Bulan Oktober 2020 di hampir beberapa daerah di indonesia.

Dampak yang akan ditimbulkan tanah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang.

Tasikmalaya perlu waspada

Kejadian banjir bandang di Kabupaten Tasikmalaya pernah terjadi pula di beberapa bulan yang lalu tepatnya 23/2/2020 (Kompas.com)

Banjir tersebut mengakibatkan ratusan rumah di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik terisolir akibat meluapnya air Sungai Citanduy dan Cikidang setelah diguyur hujan deras sebelumnya.

Kejadian Peristiwa banjir bandang  di Kecamatan Sukaresik Tasikmalaya 23/2/2020, tentunya menjadi pengalaman pahit masyarakat Sukaresik Tasikmalaya. 

Dan hendaknya menjadi peringatan bagi Pemkab Tasikmalaya disaat ini. Dengan melakukan upaya pencegahan dan peringatan dini kepada masyarakat . 

Serta melakukan upaya upaya untuk meminimalisir terjadinya meluapnya sungai sungai yg diprediksi menjadi langganan banjir dengan melakukan upaya  pengerukan terhadap sungai yang dangkal.

Penyebab terjadinya banjir bandang yang terjadi di Kecamatann Sukaresik 23/2 lalu misalnya menurut warga setempat diakibatkan karena faktor dangkalnya sungai Citanduy dan Cikidang.

Padahal sebelumnya masarakat sudah meminta kepada Pemkab Tasikmalaya utk melakukan upaya pengerukan di kedua sungai tersebut, sebelum terjadinya banjir bandang pada saat itu.

Ini menjadi perhatian bagi Pemkab Tasikmalaya untuk melakukan pencegahan demi meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.

 Selain banjir bandang akibat meluapnya sungai akibat pendangkalan, dibeberapa kecamatan juga rawan terjadinya longsor seperti di Kecamatan Salawu, Taraju, dan beberapa daerah lainnya. 

Karena dalam 2 bulan ini yaitu Bulan September dan Oktober 2020 Sesuai prediksi dari BMKG, intensitas hujan tinggi akan terjadi di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Tasikmalaya Jawabarat. Jadi harus diwaspadai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun