Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Lara, Sandira

19 September 2020   19:00 Diperbarui: 19 September 2020   19:00 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kutemukan lembaran kisah tentang sahabat

yg sedang berduka lara
kehilangan seseorang yg sangat dicintainya

Aku mencoba membaca kisahnya
Dan dia bercerita:

 Melihatmu bunda, aku tak kuasa,
Ingin rasanya menemanimu yang kini sudah terbujur kaku

Seminggu yang lalu Kau masih menatapku

Dengan rintihan dan genangan air mata
dan itu membuat rasa terhempas entah kemana
menggulung bagai awan senja

Ada yg ingin kau ucapkan
Tapi tak kelar, terhalang sakit yg menimpa

Sebulan yg lalu Kau pernah bercerita
tentang sebuah Kekhawatiran tentang diriku, masa depan,

Dan tentang rencana merangkai cinta membangun bahtera

Bahkan kekhawatiran itu kalahkan kesakitan ragamu yg terus mendera

Deraian air mata dan suara rintihanmu terus mengalir ke samudra, mengelegar memecah gelora rasa yg tak kunjung reda

Aku waktu itu tak tau harus seperti apa

Hanya berkelana dalam kebingungan sambil memegang erat doa doa yg kupanjatkan

Yang kuhembuskan di sepertiga malam
dan berharap ada  mukjizat keajaiban

Tapi Tuhan telah berkehendak lain

Rupanya ada kisah yg menanti dirimu disinggasanaNya

Kini kau telah tiada
Berpulang ke kharibaanNya
Aku kini ikhlas menerimanya

Dari kisah lara ini  

Aku merasakan, bahwa kasih sayang bunda, seluas samudra.

Dan tak ada kisah baru 

Yang akan menggantikannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun