Mohon tunggu...
Nahdliyatul karomah
Nahdliyatul karomah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

selalu menanamkan filosofi gelas kosong yang selalu ingin terisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin

29 Desember 2020   05:12 Diperbarui: 29 Desember 2020   05:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hari ini ia datang menemuiku...

dengan tangan yang penuh dengan kain bersih

aku menolaknya...

tidak tau untuk keberapa kalinya

tak pernah berfikir bahwa ia akan marah ataupun membenciku

tapi ia tak menyerah,

ia datang membuat rambut yang tidak tertata rapi menjadi semakin berantakan

menyelusup kedalam kulitku seakan membuktikan aku mebutuhkannya.

jahat bukan ?

aku berfikir kembali...

apa aku menerimanya untuk hari ini saja,

atau tetap menolaknya seperti biasa.

hingga pada akhirnya ,

kuputuskan menulis tentang kamu

yang tanpa ampun membawa khayal yang begitu nyata bersamamu

didalam sajak pagi yang menjelang siang hari ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun