Mohon tunggu...
RQNW Lombok
RQNW Lombok Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Rumah Quran Nahdlatul Wathan Lombok - Rumahnya para Penghafal Al-Quran.

Rumah Quran Nahdlatul Wathan Lombok (RQNW Lombok) adalah salah satu Pondok Tahfiz pertama di Nahdlatul Wathan. Pondok ini adalah Pondok khusus untuk para Penghafal Al-Quran dengan menerapkan metode Ar-Rahman. Metode berkasih sayang. RQNW Lombok memiliki visi Membumikan Al-Quran, melangitkan insan. Dengan moto "Menghafal sepenuh Hati, Muroja'ah Sampai Mati".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yade Husnial Fawaid Santri yang Khatam Quran 30 Juz dalam 6 Bulan

15 Januari 2021   13:40 Diperbarui: 15 Januari 2021   14:06 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid

RQNW Lombok - Alhamdulillah, Rumah Quran Nahdlatul Wathan Lombok selalu memberikan kejutan kepada umum dan lebih khusus pada kedua orangtua santri yang dimana banyak santri yang khatam dalam waktu yang lumayan singkat. Mulai dari bisa hafal 1 Juz Al-Quran dalam 1 Hari dan 10 bulan 30 juz.


Salah satunya adalah Yade Husnial Fawaid (Yade) berasal dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. NTB. Santri Kelas 1 SMP  di SMP IT RQNW Lombok (Saat ini berubah menjadi Mts. Al-Izza NW) ia Mulai menghafal Al-Quran sejak Umur 14 tahun dengan penuh perjuangan dan semata-mata untuk mencari ridho Allah swt.

Berkat semangat yang dari pagi hingga malam tiada henti serta bimbingan dan motivasi dari asatidznya yang luar biasa. Alhamdulillah Yade mampu menghafal 3 Juz Al-Quran dalam waktu yang sangat singkat. Yakni hanya 6 bulan saja.

Termotivasi dari imam Syafi'i dan Imam Bukhari yang dimana imam Syafi'i menghafal Al-Quran dari umur 7 tahun dan Imam Bukhari belajar ketika matanya masih belum bisa melihat. Masya Allah.

Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid
Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid

"Pengalaman saya ketika menghafal yang paling tidak bisa saya lupakan adalah ketika sampai pada Juz 22 yakni Surah Al-Fathir. Saya harus berhenti menghafal karena diuji oleh Allah swt dengan kondisi badan yang tidak memungkinkan (SAKIT). Saya berhenti menghafal selama beberapa hari setelah itu. Saya memutuskan untuk berhenti mengikuti Program Tasri' (Percepatan) karena menurut saya masih terlalu sulit. Tak lama, salah satu asatidz (guru pembimbing) saya datang yang mengatakan "Imam Syafi'i saja hafal Al-Quran di usia 7 tahun. Imam Bukhari saja belajar ketika matanya masih belum bisa melihat. Masa antum sakit begini saja sudah nyerah?" lalu disitu timbul rasa optimis bahwa saya yakin bisa dan beliau memberikan saya kata-kata mutiara: Apa yang kamu dapatkan tanpa jerih payah, maka ia akan pergi tanpa sebab." - Yade Husnial Fawaid.

Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid
Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid

Alhamdulillah, itu adalah sedikit kisah perjuangan seorang hafiz dari Lombok Tengah tersebut.

Kini Yade harus mengikuti Program Mutqin (Program Penguatan) yang dimana program ini adalah program wajib di Pondok Tahfiz Baqiyatussalaf NW. bagi santri yang khatam 30 juz. untuk penguatan hafalan dengan menyetor 5 juz sekali duduk dalam jeda waktu satu kali dalam 7 hari (wajib)

Penulis: Weri Kananta

Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid
Momen: Acara Setoran Hafalan Terakhir 30 Juz Yade Husnial Fawaid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun