Mohon tunggu...
Nahdiatul Uhiyat
Nahdiatul Uhiyat Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

Haiii saya Nahdiatul Uhiyat biasa di panggil nahdia. saya merupakan mahasiswa jurusan pgpaud, sejujurnya saya suka menulis dan membuat cerita tapi tidak sering, hobi saya merupakan mendengarkan cerita dan hal hal yang dapat membuat orang orang menjadi kembali tertawa bebas tanpa adanya beban. saya lebih suka menonton hal seru dan menarik di mata saya. Namun karena saya anaknya menyukai hal baru saya ingin mencoba membiasakan menulis sedikit demi sedikit kata yang kemungkinan bisa saja tulisan saya tersebar luaskan dan membuat oranglain terhibur. sekian~

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kurangnya Ruang Terbuka Hijau untuk Anak Usia Dini

19 Januari 2023   23:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   23:02 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa itu Ruang Terbuka Hijau (RTH)? Ruang terbuka hijau (RTH) yang penggunaannya bersifat terbuka ini adalah tempat tumbuhnya beragam tanaman, baik tumbuh secara alami maupun secara sengaja ditanam. Contoh ruang terbuka hijau seperti taman, lapangan atletik, dan taman bermain.

Ruang terbuka hijau bukan hanya untuk mengurangi polusi udara saja, namun untuk membantu tumbuh kembang anak sangat di perlukan. Manfaat adanya ruang terbuka hijau ini sangat menstimulasi anak usia dini untuk menjadi lebih aktif, dan mampu meningkatkan kemampuan motorik anak, mampu meningkatkan perkembangan otak, dan mampu membantu anak dalam bersosialisasi bersama dengan orang lain, menambah kedekatan dengan orang tua, atau teman nya, mengenal atau mengeksplor flora yang ada pada ruang terbuka hijau,  dan kita juga mendapatkan kualitas air yang bersih.

Namun bisa kita lihat, terutama bagi kita yang tinggal di kawasan metropolitan masih kurangnya ruang terbuka hijau untuk anak sehingga hak hak anak untuk bermain aktif terbatas dan terganggu disebabkan nya karena pada saat ini mobilisasi jalan meningkat, dan setiap ekonomi yang meningkat, kesibukan kotanya juga meningkat dan pendapatan perkapitanya pun meningkat dimana banyak lahan lahan kosong yang digunakan dalam konteks komersil untuk membangun pembangunan gedung tinggi, perumahan-perumahan cluster, gedung apartemen, perusahaan, dan lainnya. Sehingga ruang terbuka hijau ini kurang ditingkatkan terutama pada kawasan metropolitan ini.

Dampak pada kurangnya ruang terbuka hijau ini bisa menyebabkan polisi udara yang meningkat, berkurangnya kualitas udara bersih di kota dan hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak, dapat menyebabkan banjir pada kota kota karena dengan adanya ruang terbuka hijau banyaknya pohon yang dapat mencegah terjadinya banjir, dengan adanya ruang terbuka hijau pun dapat mengurangi adanya tawuran atau kesenjangan sosial, berkurangnya kualitas air bersih di ibu kota dan dapat berdampak pada kesehatan kulit anak,  dan anak tidak bisa bebas aktif bermain dan bersosialisasi.

Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan fasilitas taman atau taman olahraga kecil pada perumahan-perumahan cluster. Dengan adanya fasilitas ini walaupun di bangun perumahan atau gedung-gedung tidak akan mengurangi ruang terbuka hijau ini, Membangun ruang terbuka hijau di pertengahan kota agar pada saat hari-hari tertentu ruang terbuka hijau bisa digunakan oleh masyarakat sekitar dan dari semua kalangan, dan yang terakhir sangat diperlukan ketegasan dari pemerintah untuk membangun dan menciptakan RTH di suatu wilayah, dan bisa lebih dikembangkan lagi RTH di bandingkan dengan membangun gedung-gedung tinggi, dan pemerintah pun bisa lebih perhatian pada kelestarian Ruang Terbuka Hijau ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun