Mohon tunggu...
Nahdiati Ulfia
Nahdiati Ulfia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

An English and education enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Busana Tak Lagi Dilirik karena Bayang-bayang Corona

26 Desember 2020   15:43 Diperbarui: 27 Desember 2020   15:34 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lia bercerita, toko tadinya ingin mengumpulkan modal di tahun pertama toko ini buka untuk membuat brand tersendiri. Karena saat ini, Toko Jadi Busana masih bergantung pada beberapa supplier, belum ada jahitan baju orisinil milik Jadi Busana. Lagi lagi rencana sepertinya masih hanya akan menjadi rencana. Hingga akhir tahun seperti ini pun, balada pandemi tidak terlihat garis turun melandai, bahkan sebaliknya. Beberapa wilayah bahkan harus kembali menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Toko di daerah Karangpucung ini termasuk beruntung jika dibandingkan dengan wilayah lain. Toko-toko masih diberi izin dagang dari pukul 07-00 pagi hingga 21.00 malam.

"Tadinya sudah  terbayang, bulan ini akan pergi berbelanja mencari bahan pakaian, bulan selanjutnya akan  mulai memasukkan bahan ke penjahit, tapi.. tidak jadi hehe," ujar Lia tertawa tipis tapi dengan raut muka sedih.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa sudah  mulai mengoleksi beberapa model pakaian yang akan dijahit untuk persiapan pembukaan brand toko Jadi Busana.

"Saya sudah sempat capture beberapa model di internet untuk nantinya kami modifikasi dan kami jadikan referensi untuk brand kami.. tapi lagi lagi ada kata tapi.. tapi sepertinya model-model pakaian ini masih belum bisa kami realisasikan jadi wujud asli. Masih harus ada dalam layar handphone saja," ungkapnya.

Terlihat wajah muram di raut muka perempuan berkacamata ini. Namun, Lia juga menegaskan bahwa inilah tantangan dalam usaha, meskipun hanya seorang pekerja, Lia paham betul hal ini memanglah harus dan wajib dihadapi dengan tegar oleh siapapun yang tengah merintis sebuah usaha.

"Memang kondisinya sedang seperti ini. Mau marah-marah pun yaa.. tidak bisa. Saya pribadi sedih tapi masih harus punya syukur yang banyak karena masih diberi sehat ditengah pandemi," ujarnya.

Lia berharap kondisi dapat dilalui dengan baik dan dapat menjumpai kehidupan yang normal kembali.

 "Ah, semoga hari-hari menyedihkan ini segera terlalui dan toko busana kami bisa ramai lagi," harapnya. (nah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun