Lia bercerita, toko tadinya ingin mengumpulkan modal di tahun pertama toko ini buka untuk membuat brand tersendiri. Karena saat ini, Toko Jadi Busana masih bergantung pada beberapa supplier, belum ada jahitan baju orisinil milik Jadi Busana. Lagi lagi rencana sepertinya masih hanya akan menjadi rencana. Hingga akhir tahun seperti ini pun, balada pandemi tidak terlihat garis turun melandai, bahkan sebaliknya. Beberapa wilayah bahkan harus kembali menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Toko di daerah Karangpucung ini termasuk beruntung jika dibandingkan dengan wilayah lain. Toko-toko masih diberi izin dagang dari pukul 07-00 pagi hingga 21.00 malam.
"Tadinya sudah  terbayang, bulan ini akan pergi berbelanja mencari bahan pakaian, bulan selanjutnya akan  mulai memasukkan bahan ke penjahit, tapi.. tidak jadi hehe," ujar Lia tertawa tipis tapi dengan raut muka sedih.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa sudah  mulai mengoleksi beberapa model pakaian yang akan dijahit untuk persiapan pembukaan brand toko Jadi Busana.
"Saya sudah sempat capture beberapa model di internet untuk nantinya kami modifikasi dan kami jadikan referensi untuk brand kami.. tapi lagi lagi ada kata tapi.. tapi sepertinya model-model pakaian ini masih belum bisa kami realisasikan jadi wujud asli. Masih harus ada dalam layar handphone saja," ungkapnya.
Terlihat wajah muram di raut muka perempuan berkacamata ini. Namun, Lia juga menegaskan bahwa inilah tantangan dalam usaha, meskipun hanya seorang pekerja, Lia paham betul hal ini memanglah harus dan wajib dihadapi dengan tegar oleh siapapun yang tengah merintis sebuah usaha.
"Memang kondisinya sedang seperti ini. Mau marah-marah pun yaa.. tidak bisa. Saya pribadi sedih tapi masih harus punya syukur yang banyak karena masih diberi sehat ditengah pandemi," ujarnya.
Lia berharap kondisi dapat dilalui dengan baik dan dapat menjumpai kehidupan yang normal kembali.
 "Ah, semoga hari-hari menyedihkan ini segera terlalui dan toko busana kami bisa ramai lagi," harapnya. (nah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H